oleh

Langkah Pemda Manggarai Tetapkan Penlok 2 Pocoleok Perlu Diapresiasi

Manggarai, SwaraNTT.net – Langkah pemerintah daerah kabupaten Manggarai yang telah menerbitkan SK Penetapan Lokasi (Penlok) tahap II untuk pengembangan proyek PLTP Pocoleok perlu diapresiasi.

“Ini langkah sangat berani ditengah masih adanya penolakan dari beberapa elemen masyarakat terkait pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Pocoleok. Jika Pemda tak berani mengambil kebijakan, tentu yang dikorbankan masa depan kelistrikan di Manggarai Raya dan daratan Flores yang terlalu bergantung penuh pada Bahan Bakar Minyak (BBM) dan batubara dari luar Flores,” ujar Pengamat Tambang dan Energi, Ferdy Hasiman, kepada Swara Net, pada Sabtu (04/1/2024) pagi.

Sementara faktanya produksi minyak nasional sampai penghujung tahun 2024 terus turun ke angka 610.000 barel per hari, sementara kebutuhan nasional untuk konsumsi, listrik, transportasi publik (laut, udara dan darat, termasuk bensin dan solar untuk kendaraan) mencapai 1,5 juta barel per hari. Artinya negara harus mengimpor minyak sampai 50 persen per hari untuk memenuhi kebutuhan domestic. Ini pukulan berat juga untuk APBN kita karena terus menderita defisit neraca perdagangan dengan penyumbang terbesar dari sektor migas.

“Hampir 50 persen defisit APBN disumbang dari impor migas. Maka, perlu terobosan-terobosan berani dari pemerintah pusat, PLN, Pertamina yang dibantu Pemda untuk menyelamatkan APBN agar biasa membiayai pembangunan bangsa ini. Jika tak dilakukan kerja bersama, APBN terus terpukul dan ujung-ujungnya rakyat menderita”.