Warga Lelak tersebut mengatakan, mereka patut mencurigai kehadiran mobil tersebut karena hadir pada tengah malam dengan alasan, selama beberapa hari terakhir, warga kecamatan Lelak sudah sering terjadi kehilangan hewan ternak, khususnya babi.
“Beberapa hari terakhir, sudah beberapa ekor babi milik warga yang hilang di kecamatan Lelak, sehingga kami harus menahan dan menanyakan identitas mereka,” kata David.
Warga yang menahan mobil tersebut sama sekali tidak mengetahui identitas penumpang mobil tersebut dan berupaya mengecek surat-surat kendaraan yang mereka tumpangi. “Itu kan mobil plat luar, yang diyakini bukan milik warga kami, sehingga kami harus waspada mengapa mereka muncul tengah malam,” tambah David Surapaten.
David juga imbuhkan, sejak mereka menahan ketiganya, tidak satupun yang menunjukkan identitas, termasuk surat-surat kendaraan yang mereka bawa.
“Jika mereka bertiga menunjukan identitas mereka bersama surat kendaraan tadi malam, maka mereka akan kami lepas. Namun sampai sejumlah aparat Polres Manggarai datang (ke tempat kejadian perkara), mereka tidak menunjukkan identitas dan surat-surat kendaraan,” aku David.
Menurut David, dirinya bersama belasan warga Lelak lainnya ikut bersama ketiga orang tersebut ke Mapolres Manggarai, hanya untuk mengetahui, siapa sebenarnya mereka itu. Namun sampai Mapolres Manggarai, imbuhnya, identitas mereka belum terungkap.
Upaya sejumlah warga Lelak untuk menahan Yenni Veronika tersebut juga dilakukan karena beredar luas isu bahwa akan ada upaya membagi uang menjelang hari pencoblosan Pilkada Manggarai yang tinggal beberapa hari lagi.
“Kami mendapat informasi bahwa akan ada orang yang membagi uang beberapa hari menjelang pencoblosan. Sehingga kami mencurigai setiap kendaraan yang masuk ke wilayah Kecamatan Lelak,” ungkap Otavianus Jampa, salah satu warga Kecamatan Lelak lainnya, yang diamini David Surapaten.
Kronologis Peristiwa
Mobil yang digunakan oleh ketiga orang tersebut yang salah satunya diketahui Yenni Veronika bernomor polisi DD 1691, ( DD adalah plat kendaraan Sulawesi Selatan, Red) yang diduga milik pedagang ternak antar pulau yang berdomisi di Reok. Mobil tersebut, menurut warga kecamatan Lelak lainnya, sudah berada di wilayah kecamatan Lelak sejak beberapa hari terakhir dan selalu datang tengah malam.
Pada Minggu tengah malam kira-kira pukul 23.15 Wita, mobil tersebut berada di Karot Rungget, Desa Bangka Tonggur. Stefanus Bucetom, seorang warga Bangka Tonggur mengikuti mobil tersebut hingga Wae Ka, Desa Bangka Lelak. Namun sebelum tiba di Wae Ka, sopir mobil tersebut berhenti dan menghentikan Stefanus Bucetom di Wae Kolang untuk menanyakan letak desa Bangka Lelak.
Dan pertanyaan itu menurut Stefanus tidak masuk akal, mengingat wilayah tersebut tempat dimana dia menanyakan itu kepada saya adalah wilayah desa Bangka Lelak. Setelah tiba di Wae Ka, Stefanus yang disusul Otavianus Jampa, warga asal Bangka Tonggur, menghentikan mobil tersebut dan menanyakan hendak ke mana.