Anehnya, di tengah segala keterbatasan itu, saya justru merasa lebih menghargai setiap kesempatan belajar. Setiap kali berhasil terhubung dengan Zoom, rasanya seperti sebuah kemenangan kecil. Saya menyimak setiap materi dengan lebih seksama, berpartisipasi aktif dalam diskusi, dan mengerjakan setiap tugas dengan penuh tanggung jawab. Mungkin, justru tantangan inilah yang memicu semangat dan kreativitas saya untuk terus belajar dan berkembang. Waktu berlalu, dan dengan segala perjuangan dan ketekunan, saya berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan Guru Penggerak. Pengumuman kelulusan menjadi momen yang tak terlupakan. Rasa haru dan bangga bercampur menjadi satu. Saya, seorang guru dari sekolah dengan segala keterbatasannya, mampu menembus batas jaringan dan meraih gelar Guru Penggerak.
Kisah perjalanan saya ini menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi dan mengembangkan diri. Semangat untuk belajar, kemauan untuk beradaptasi, dan keyakinan pada diri sendiri adalah kunci untuk mengatasi setiap tantangan. Pengalaman mengikuti Pendidikan Guru Penggerak di SMPN SATAP Rangkang Kalo telah mengajarkan saya banyak hal tentang ketangguhan, kesabaran, dan pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan, sekecil apapun.
Kebijakan Kementrian bagi Lulusan Guru Penggerak
Setelah menyelesaikan pendidikan Guru Penggerak, pintu kesempatan untuk pengembangan diri semakin terbuka. Informasi mengenai Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) melalui jalur Guru Penggerak menjadi angin segar. Saya melihat ini sebagai kesempatan emas untuk semakin memantapkan kompetensi profesional sebagai seorang guru. Pengalaman dan pemahaman yang saya peroleh selama menjadi Guru Penggerak menjadi bekal yang sangat berharga dalam mengikuti seleksi dan perkuliahan PPG. Jalur afirmasi bagi Guru Penggerak memberikan kemudahan akses dan pengakuan atas dedikasi yang telah kami berikan.
Proses PPG melalui jalur Guru Penggerak terasa lebih kontekstual. Kami tidak hanya mempelajari teori-teori pendidikan, tetapi juga mengaitkannya dengan pengalaman nyata yang telah kami alami di lapangan. Jaringan yang telah terbangun selama program Guru Penggerak juga sangat membantu dalam proses belajar dan berbagi pengalaman dengan rekan-rekan PPG dari berbagai daerah. Akhirnya, keberhasilan menyelesaikan PPG dan meraih sertifikat pendidik adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, melengkapi perjalanan saya sebagai seorang Guru Penggerak.
Refleksi Tentang manfaat Program Guru Penggerak
Sebagai seorang pendidik, saya Guru Penggerak Angkatan 3 dari Kabupaten Manggarai, merasa sungguh bersyukur atas kesempatan berharga yang telah diberikan untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Pengalaman ini bukan sekadar program pelatihan, melainkan sebuah perjalanan transformatif yang membuka mata dan hati saya terhadap esensi sejati dari profesi seorang guru.
Mengikuti Pendidikan Guru Penggerak adalah sebuah anugerah yang tak ternilai. Di dalamnya, saya tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru terkait dengan pedagogi yang inovatif, kepemimpinan yang memberdayakan, dan pengembangan diri yang berkelanjutan. Lebih dari itu, program ini memberikan ruang yang sangat berharga untuk refleksi diri yang mendalam. Rutinitas mengajar yang padat seringkali membuat kita terlena dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Kita mungkin terlalu fokus pada penyampaian materi dan pencapaian target kurikulum, sehingga kurang memiliki waktu untuk benar-benar merenungkan praktik yang telah kita lakukan.
Pendidikan Guru Penggerak hadir sebagai jeda yang konstruktif. Melalui berbagai aktivitas, diskusi, dan penugasan, kami didorong untuk melihat kembali perjalanan mengajar kami dengan kaca mata yang lebih kritis dan jujur. Proses refleksi ini menjadi sangat penting karena di sinilah kita dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri. Kita belajar untuk menelisik lebih dalam: Bagaimana praktik mengajar saya selama ini berdampak pada murid? Apakah metode yang saya gunakan sudah benar-benar mengakomodasi kebutuhan belajar mereka yang beragam? Nilai-nilai apa yang selama ini saya pegang dan bagaimana nilai-nilai tersebut tercermin dalam tindakan saya di kelas? Apakah saya sudah menjadi teladan yang baik bagi murid-murid saya? Area mana saja dalam diri saya yang perlu dikembangkan? Keterampilan apa yang perlu saya asah agar dapat menjadi guru yang lebih efektif dan inspiratif? Bagaimana saya dapat berkolaborasi dengan rekan sejawat dan komunitas belajar untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik?
Melalui refleksi yang terstruktur dalam Pendidikan Guru Penggerak, saya belajar untuk lebih peka terhadap kebutuhan murid, lebih kreatif dalam merancang pembelajaran yang menarik dan bermakna, serta lebih terbuka terhadap umpan balik dari berbagai pihak. Proses ini membantu saya untuk tidak hanya menjadi seorang pengajar yang menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi seorang fasilitator pembelajaran yang mampu menuntun murid untuk mengembangkan potensi terbaiknya.