Senada dengan Ketua Umum, Tim Steering Commitee (SC) RD. Marten Chen, Pr kepada sejumlah awak media juga mengatakan , bahwa festival colo curu merupakan bagian dari perayaan Iman. Iman kata Dia perlu dirayakan dan dalam festival iman itu dapat diselebrasi dengan meriah dan partisipatif. Lebih dari itu, iman juga harus meresapi seluruh aspek kehidupan manusia.
Lebih lanjut Imam Projo ini menjelaskan Iman juga perlu mendorong kesejahteraan ekonomi, iman mesti bertumbuh dan berkembang dalam akar budaya lokal dan iman juga harus merawat dan melestarikan lingkungan alam ciptaan.
“Dalam Festival Golo Curu berbagai aspek iman ini terungkap dan terwujud melalui berbagai program dan kegiatan. Dalam aspek budaya diselenggarakan berbagai pentas seni yang menyajikan keindahan dan keunikan kultural Manggarai. Dalam aspek ekologi dilakukan berbagai kegiatan kebersihan lingkungan hidup maupun penanaman pohon di sumber mata air. Dalam kegiatan sosial karitatif dibagikan sembako kepada kelompok rentan (kelompok ODHA dan yatim piatu)” ungkap Romo Chen.
Di Tahun tahun 2023 lanjut Romo Chen, Keuskupan Ruteng berfokus pada program ekonomi berkelanjutan: Sejahtera, Adil, dan Ekologis (SAE). Karena itu, dalam Festival Golo Curu juga diselenggarakan pameran ekonomi kreatif yang melibatkan pelbagai 100 lebih UMKM dari paroki-paroki dan kelompok ekonomi umat.
“Hal ini kiranya dapat mendorong geliat ekonomi umat dan mewujudkan pariwisata holistik yang sungguh mesejahterakan dan memberdayakan masyarakat lokal”, tutup Romo Chen.
Festival golo curu ini juga merupakan hasil kerja sama antara Gereja dan Pemda Kabupaten Manggarai, dan melibatkan multi stake holder. Romo Chen juga berharap peran media dalam mempublikasi kegiatan Festival Golo Curu, sehingga bisa diakses oleh seluruh masyarakat.