“Kerinduan besar kami dari dulu sampai saat ini, adalah adanya bentuk perhartian Pemerintah kepada kami, tolong siapkan pasar yang seluas-luasnya agar kami ini bisa merasakan, manfaat yang kami kerjakan,” tutur Robertus.
Hal senada juga disampaikan oleh Yohanes Hibur, Ketua kelompok tani Madu Hutan Setia Janji mengatakan, kesulitan yang selama ini dialami oleh semua kelompok tani pencari madu hutan di daerahnya adalah wilayah pemasaran.
Dikatakan bahwa, Wilayah pemasaran terhadap Madu yang dijual kelompok tani tersebut masih berkisar di Desa Golo Sepang dan sekitarnya. Sementara minat masyarakat di Desa untuk membeli madu tersebut masih minim, karena kemampuan ekonomi serta kesadaran akan pentingnya air madu untuk kesehatan.
“Kami selama ini kewalahan, mau jual kemana, pasar tidak ada. Selama ini banyak yang minta sedikit-sedikit, lama-lama habis, untuk jamin istri anak tidak ada,” ujar Yohanes.
Yohanes berharap, agar madu yang mereka dapatkan itu, akan diberikan peluang oleh pemerintah, untuk mendapatkan wilayah pemasaran yang begitu luas lagi, tentunya, kata Yohanes, harus melalui pendampingan pemerintah daerah.