Lebih lanjut Kadis Frans menyampaikan apresiasinya kepada seluruh kepala sekolah dan para guru, karena sampai dengan pelaksaan ujian hari ke empat semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Dia juga memberikan apresiasi khusus kepada SDK Rejeng, karena sekolah tersebut untuk pertama kalinya melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Android.
“khusus di SDK Rejeng ini, kami datang memberikan apresiasi karena pertama kali menyelenggarakan ujian berbasis android, mengapa android ini di pilih pertama ada penghematan uang, yang kedua dari aspek ekologis kebersihan lingkungan tidak ada sampah” kata Kadis Frans.
Menyoal anjloknya prestasi pendidikan berdasarakan asesment nasional yaitu literasi dan numerasi, Dia menegaskan pihaknya terus mendorong para guru dan semua stake holder untuk terus berbenah, karena menurunnya raport pendidikan tersebut banyak faktor yang menjadi penyebab.
“misalnya asesement nasional ini juga disebabkan karena minimnya tekhnologi untuk melaksanakan asesment nasional terkait laporan pendidikan atau raport pendidikan tadi, masih banyak sekolah kita yang belum terjangkau jaringan internet, masih banyak sekolah kita yang belum terjangkau peralatan IT, makanya ada istilah sekolah menunmpang berganung ke sekolah lain” ungkapnya.
Untuk menjawab semua ini kata Kadis Frans Pemda melalui Dinas PPO Kabupaten Manggarai tahun ini, mengalokasikan anggaran kurang lebih sebesar enam miliar rupiah, untuk pembelian IT, yang nantinya akan diberikan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan.
Selain pembelian IT, Pemda Manggarai juga menyiapkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur sekolah berupa RKB, atau bangunan lain yang sesuai dengan kebutuhan.
Terkait dengan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan ujian berjalan kata Kadis Frans, tidak ditemukan kendala, dari segi jaringan internet dan pasokan listrik. Karena itu dia menyampaikan Terima kasih kepada pihak PLN dan Telkomsel yang sudah memberikan yang terbaik demi kelancaran pelaksanaan US di Kabupaten Manggarai.