Kades Fransiskus Yunsun Minta Maaf di Hadapan Aktivis GMNI Manggarai

Sementara itu, Thodorus Usman Wanto menyatakan bahwa atas nama keluarga “Saya menerima permohonan maaf dari pak Kades. Tapi, dengan catatan pak Kades harus buat perjanjian dengan tanda tangan di atas meterai 6000. Manakala, pak Kades melakukan hal yang sama, baik terhadap saya atau pun siapa saja di desa Rengkam, maka pak Kades akan menanggung sendiri resikonya. Artinya, pak Kades pasti akan berhubungan dengan pihak keamanan lagi, tandas Theodorus.

Perwakilan GMNI Manggarai Bros Jatam meminta kepada kedua belah pihak agar ketika masalah ini sudah diselesaikan secara adat. Maka, aktivitas kekeluargaan seperti biasanya terus dijaga. Jangan pernah terjadi bermusuhan dan saling dusta terhadap kedua belah pihak karena kebesaran kita orang Manggarai adalah saling menjaga dan menghormati, itu yang penting, tandas Jatam.

Lanjut Jatam, untuk menyaksikan penyelesaian masalah ini di mbaru gendang (rumah adat) Nengkal, kami dari GMNI Manggarai akan hadir dan menyaksikan langsung kegiatan tersebut.

Karena itu, kami minta semua pihak agar tetap mengkawalnya hingga selesai pada tanggal 20 Agustus 2018 di desa Rengkam tepatnya di mbaru Gendang Nengkal, tutup Jatam. [R. Parno/SN]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar