Karier politik wanita berkaca mata ini terbilang masih sangat dini. Tetapi karena kecerdasan dan kepiawaiannya sehingga mampu bersaing dan lolos menjadi anggota DPRD Propinsi NTT untuk masa Bhakti 2019-2024.
Kepiawaian Ibu dua putri ini memenangkan kontestasi politik kali ini menunjukan ketangguhan dirinya dalam berpolitik. Padahal Dia hanyalah kontestan pemula di pemilu 17 April lalu.
Perolehan suara pribadi sebanyak 16.354 kata Dia merupakan hasil kerja keras dirinya bersama tim. Keberhasilan ini lanjut Dia bukan semata-mata karena keberuntungan tetapi buah dari sebuah persiapan serta konsep yang matang dalam berpolitik.
Hal lain juga kata wanita yang akrab disapa Ena ini adalah kepercayaan dari masyarakat, apakah figur tersebut layak atau tidak untuk dipilih menjadi seorang wakil rakyat.
“ya sebuah keberhasilan bukan saja karena keberuntungan,tetapi bagaimana kita bisa menyiapkan diri sebaik-baiknya, mulai dari kita memanage persoalan, kesiapan mental soal menang atau kalah, karena ini kontestasi politik, jadi persaingannya sangat ketat, butuh tenaga ekstra untuk memenangkannya, serta figur yang maju layak atau tidak untuk dipilih menjadi seorang wakil rakyat” katanya.
Karena itu Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat di Dapil NTT 4 (Manggarai Raya) yang telah memberikan dukungan kepada dirinya dalam pertarungan politik di pemilu 17 April 2019 lalu.
Ditanya soal kampanye hitam serta tindakan saling telikung saat masa kampanye jelas Dia, itu lumrah dalam dunia politik.
“saling telikung itu lumrah dalam berpolitik,tapi bagi saya hal itu adalah sebuah proses pendewasaan, sehingga tidak perlu ditanggapi secara serius, biarkan saja berkembang, nanti masyarakat sendiri yang menilai, buktinya masyarakat tetap memberikan dukungan kepada saya” tutupnya.[Silve]
Komentar