Ruteng, Swarantt.net – Persoalan Indonesia hari ini masih berkutat pada persoalan Pola Pikir. Mengharapkan Indonesia unggul itu seharusnya digelorakan bersama revolusi pola pikir.
Demikian disampaikan oleh Jefry Haryanto saat menjadi Pemateri di SMKN Peot Borong, dalam rangka hari pramuka belum lama ini
Melalui pesan Whatsapp yang diterima oleh Media ini, pada Rabu, 14/8/2019, Haryanto menjelaskan bahwa banyak pembangunan yang mubasir karena baik penerima manfaat (Masyarakat) maupun pemberi manfaat tidak berada dalam satu gelombang pikir.
“Jadi hambatan utama kita, masih disoal pola pikir yang belum terbuka dengan perubahan dan percepatan global. Bisa dibayangkan bagaimana Anda datang dengan sesuatu yang baru dan progresif tapi penerima manfaat masih dengan pola pikir konvensional dan enggan keluar dari zona nyamannya, maka intervensi pihak luar sering dipresepsi sebagai Santa Claus yang datang membagi-bagi rejeki” Jelasnya
Dalam situasi seperti ini Lanjut Jefry, agak rumit kita berharap adanya kemandirian atau melakukan outo replikasi tentang hal baik yang sudah mereka dapatkan. Apalagi jika pihak yang membawa program juga berorientasi pada penyerapan anggaran tanpa memikirkan outcomenya, maka sempurnalah kegagalan itu. .
Menyikapi kegagalan tersebut Haryanto menganjurkan untuk memasukan fase perumusan pola pikir sebagai kegiatan prasayarat sebelum runing program. Program harus dimulai setelah secara mindset Masyarakat sudah semaksud dengan tujuan program atau kegiatan.
Bagi Jefry Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 74 harus dimaknai sebagai momentum lahirnya Revolusi Pola Pikir sebelum mendengung-dengung Revolusi Mental
“Buat saya HUT RI ke 74 ini, harus dimaknai sebagai momentum lahirnya revolusi pola pikir, sebelum kita mendengung-dengungkan revolusi mental. Karena orang akan berubah perilakunya jika pola pikirnyapun sudah disiapkan untuk berubah” Tutup Jefry
Komentar