Dari penelitian yang dilakukan juga diketahui bahwa terdapat 2 kelompok Benthos. Indeks keanekaragaman (H’) Benthos di bagian hulu dan hilir memiliki nilai 0,00 yang menunjukkan nilai keanekaragaman termasuk ke dalam kategori rendah. Nilai E di lokasi pengukuran bagian hulu dan hilir memiliki nilai 1,00 yang menunjukkan persebaran cenderung merata.
Dari hasil pengujian terdapatnya 2 jenis fitoplankton dan 2 jenis zooplankton serta 2 jenis benthos menunjukkan bahwa tidak terjadi gangguan biota akuatik di Sungai Wae Kokor yang disebabkan oleh aktivitas PLTP Ulumbu.
“Seluruh parameter uji masih berada di bawah baku mutu yang diatur di dalam PermenLH Nomor 08 Tahun 2009 dan menunjukkan air limbah yang dihasilkan cenderung dapat dikendalikan dan tidak mempengaruhi biota air,” kata GM Abdul Nahwan.
Hasil positif Laporan Pemantauan Lingkungan ini, kata GM Abdul Nahwan, menjadi rujukan dalam pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok. PT PLN (Persero) UIP Nusra akan tetap mengedepankan kelestarian lingkungan dalam menjalankan visi pemberdayaan energi baru terbarukan (EBT) di NTT.
“Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, PLTP Ulumbu eksisting ramah lingkungan. Artinya pada saat proses perluasan kapasitas kami tetap melakukan identifikasi dengan tujuan menyusun perencanaan bagaimana menghindari hal yang tidak diinginkan, termasuk potensi lingkungan,” ucap GM Abdul Nahwan.