Pembangunan PLTP Ulumbu tidak bertujuan untuk membawa bencana apalagi perpecahan bagi Warga di Poco Leok, bahkan sebaliknya akan mendatangkan manfaat yang besar bagi masyarakat di Wilayah Kerja Panas Bumi atau WKP Ulumbu dan Warga Kabupaten Manggarai serta seluruh Warga Pulau Flores umumnya karena listrik yang dihasilkan dari PLTP Ulumbu hanya akan digunakan sepenuhnya untuk seluruh Warga Pulau Flores sendiri.
Saat ini kelistrikan di Pulau Flores masih didominasi oleh energi fosil berupa batubara dan minyak, dimana sumber energi tersebut disuplai dari luar Pulau Flores bahkan luar Provinsi NTT. Sampai dengan Semester 1 tahun 2023, total penggunaan bahan bakar di system kelistrikan Pulau Flores mencapai 45.958 kilo liter BBM dan 51.117 ton batubara dan jumlah ini akan terus bertambah apabila tidak ada PLTP yang dibangun di Pulau Flores.
Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi apabila BBM dan batubara yang disuplai dari luar Pulau Flores tersebut terkendala atau tidak ada lagi, maka gelap gulita dan pemadaman bergilir akan terjadi di Pulau Flores tercinta ini.
Oleh sebab itu Pemerintah melalui penugasan kepada PLN berinisiatif untuk membangun PLTP Ulumbu dan beberapa PLTP lainnya, guna menambah pasokan energi listrik di Kabupaten Manggarai dan Pulau Flores sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan sekuritas energi dengan mengurangi ketergantungan suplai BBM dan batubara dari luar Pulau Flores dan Provinsi NTT, menggantinya dengan energi dari panas bumi yang ramah lingkungan dan bersifat domestik untuk menciptakan kemandirian energi.