Manggarai, SwaraNTT.Net – Kemandirian energi di Kabupaten Manggarai sangat tergantung pada operasi pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Wae Garit. Kondisi eksisting, PLTP Ulumbu unit 1-4 telah mensuplai kebutuhan energi di Manggarai sebesar 50% atau 6,5 MW dari total 13,06 MW. Beban/kebutuhan listrik yang tercatat di Gardu Induk Ruteng, 11,76 MW, sementara Gardu Induk Ulumbu 1,3 MW.
Demikian disampaikan New and Renewable energy Master of energy PLN, Tony Widiatmoro, saat sosialisasi rencana Pembangunan Wellpad G Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu (Poco Leok) Unit 5-6 2×20 MW di Kantor Desa Wewo Kecamatan Satar Mese, yang diselenggarakan oleh Tim Persiapan Pengadaan Tanah (TPPT) Kabupaten Manggarai, Jumat (21/10) lalu.
“Bapa/Ibu sekalian peserta sosiasliasi, pada awal kegiatan ini saya ingin menyampaikan bahwa, Kemandirian energi kita khususnya di Kabupaten Manggarai sangat tergantung pada operasi pembangkit listrik PLTP Ulumbu dan PLTMH Wae Garit. Dan PLTP Ulumbu unit 1-4 telah mensuplai kebutuhan energi di Manggarai sebesar 50% atau 6,5 MW dari total 13,06 MW,” papar Tony.
Dijelaskannya, 50% sisa kebutuhan energi listrik di Manggarai disuplai dari system kelistrikan flores terutama dari PLTMG Rangko-Mangarai Barat dan PLTMG Maumere (40 MW). Sebelum PLTP beroperasi system kelisrikan di Manggarai masih disuplai dari PLTD. “Seiring beroperasinya PLTP Ulumbu pada tahun 2012 maka bauran enegeri baru terbarukan di system isolated Manggarai meningkat cukup significant,” katanya.
Selanjutnya, Tony memaparkan manfaat operasi PLTP Ulumbu 4 x 2,5 MW. Dikatakannya, pihak PLN telah merealisasikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk PLTP Ulumbu senilai lebih dari 15 Milyar, yang dibayarkan pada kas negara.