Lebih lanjut, Ahmad mengungkapkan bahwa energi panas bumi sudah menjadi isu yang krusial, karena saat ini banyak investor-investor swasta yang telah masuk ke Indonesia. Pengembanggan energi ini harus diupayakan agar bisa diterima oleh banyak entitas terutama kalangan bisnis.
“Apalagi sekarang perusahan-perusahaan global, sudah mencanangkan adanya ESG report di mana menjadi salah satu sumber titik krusialnya adalah menggunakan sumber energi dalam kegiatan produksi maupun kegiatan usahanya. Salah satu sumbernya adalah tentu saja diharapkan geothermal menjadi satu kunci, untuk melengkapi bukan hanya report-nya tapi bagaimana mereka bisa menggunakan energi ramah lingkungan,” ujar Ahmad.
Tantangan Pengembangan Energi Panas Bumi
Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad menyebutkan tantangan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) seperti energi panas bumi atau geothermal. Tantangan tersebut adalah teknolgi dan regulasi yang mendukung implementasi energi panas bumi.
Dia menjelaskan, untuk menghadapi tantangan tersebut butuh banyak pemikiran, pandangan, dan pendapat. Energi panas bumi, kata Tauhid, memang menjadi salah satu isu yang cukup krusial untuk bahas. Apalagi saat ini, dia mendengar banyak investor swasta yang sudah mulai masuk ke Indonesia.
“Investor tersebut ingin melihat, wait and see, bagaimana panas bumi bisa diterima banyak entitas terutama kalangan bisnis, masyarakat dan sebagainya,” tutur Ahmad.