oleh

Herybertus Nabit: Petarung yang Memiliki Basis Politik

Untuk menghadapi dua pasangan calon lainnya, tentu Herybertus Nabit dan Fabianus Abu tidak begitu repot seperti menghadapi petahana selama dua kali berturut-turut.

Walau satu sisi, berdasarkan pemberitaan media online maupun postingan media sosial, posisi Wabup Heribertus Ngabut yang menjadi Wabup Herybertus Nabit pada periode berjalan, berada di barisan Paslon No. Urut 1, paket Maksi-Ronal. Bahkan beberapa mantan bupati Manggarai berada di Paslon tersebut.

Bagi seorang petarung hebat sekelas Herybertus Nabit, tentu posisi mereka di Paslon tersebut, bukanlah hambatan untuk dirinya meraih kemenangan.

Dulu, Herybertus Nabit tidak sebagai siapa-siapa dan sekarang dia sebagai petahana. Herybertus Nabit pernah melawan petahana, hasilnya mulai dari kalah tipis di Pilkada tahun 2015, hingga akhirnya menang telak di Pilkada tahun 2020.
Pada Pilkada tahun 2024 ini, basis elektoral menjadi penentu kemenangan. Itulah yang harus dimiliki tiga Paslon, harus memiliki basis politik. Lalu dari tiga Paslon yang ada, Paslon mana yang memiliki basis yang kuat?

Perlu saya sampaikan bahwa dua Paslon lainnya yaitu Maksimus Ngkeros dan Ronal Susilo (Maron/Paslon No. 1), maupun Paslon Yohannes Halut dan Thomas Dohu (Paket YT/No.urut 3), belum bisa kita tahu apakah memiliki basis politik sama seperti Herybertus Nabit-bersama pasangannya Fabianus Abu?
Mengapa tidak bisa kita ketahui, karena belum ada satupun data dari hasil eleksi seperti Pilkada.

Cabup Yohanes Halut memang tiga kali menjabat anggota DPRD Provinsi NTT dari Dapil Manggarai Raya, tetapi data elektoralnya tidak cukup untuk dijadikan sebagai basis politik untuk menjadi ukuran pada Pilkada tingkat kabupaten Manggarai. Alasannya, karena daerah pemilihan untuk Pemilu Legislatif tingkat provinsi NTT, meliputi tiga kabupaten yaitu Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur.

Sementara untuk Cabup atau Cawabup lainnya tidak pernah juga terlibat dalam kontestasi politik.
Beda halnya dengan Herybertus Nabit, tiga kali ikut kontestasi politik, data basis politiknya bisa kita ketahui seperti data di atas.
Yang perlu menjadi catatan penting, selain wilayah Satar Mese Raya, ada juga wilayah lain yg suaranya bisa disebut sebagai basis politik Herybertus Nabit, jika dilihat dari peroleh suara pada dua Pilkada sebelumnya.

Lalu bagaimana dengan kecamatan Langke Rembong di Pilkada Tahun 2024 ini?
Kalau membaca data hasil Pilkada Manggarai pada dua Pilkada sebelumnya yang head to head (dua Paslon saja), Herybertus Nabit selalu unggul.
Pada Pilkada tahun 2015, Herybertus Nabit bersama pasangannya meraih 15.987 suara atau 52,37%. Sementara petahana saat itu memperoleh 14.538 suara (47,63%).

Pada Pilkada 2020, Herybertus Nabit bersama pasangannya memperoleh 20.710 suara (59,3%), dan petahana 14.191 suara. Total suara sah 34.901.
Artinya, pada dua Pilkada sebelumnya, suara Herybertus Nabit sangat signifikan di Langke Rembong.

Pada Pilkada 2024 ini, dengan modal suara di atas 50% pada dua Pillkada sebelumnya, Herybertus Nabit bersama pasangannya yaitu Fabianus Abu, tetap unggul di kecamatan Langke Rembong.

Langgur Lalong Paro adalah seorang peminat masalah sosial dan politik, tinggal di Manggarai.