Dia juga berbangga diri karena pada Pilkada tahun 2015, sejumlah partai politik memberi kepercayaan yang luar biasa untuk mengusungnya menjadi Cabup berpasangan dengan Pak Adolfus Gabur sebagai Calon Wabup.
Itulah Herybertus Nabit sebagai seorang petarung.
Memiliki Basis Politik
Di Pilkada 2015 itu, lawan Herybertus Nabit bukanlah lawan kaleng-kaleng. Cabub adalah Wabup 2 periode, yang berpasangan dengan pak Viktor Madur. Pak Viktor adalah mantan pejabat eselon II di sejumlah dinas di Kabupaten Manggarai.
Tidak hanya itu, rival anak muda Herybertus Nabit itu memiliki basis politik yang solid. Khusus untuk Cabup petahana, basis politik telah dirawat sejak menjabat sebagai Wabup, ditambah lagi dukungan basis pak Viktor Madur.
Soal basis politik, bukanlah klaim semata melainkan basis politik yang rill.
Untuk level Cabub, keduanya memiliki basis yang solid.
Herybertus Nabit memiliki basis suara di Satar Mese Raya, dan Cabub petahana saat itu memiliki basis suara di Cibal Raya.
Seperti yang sudah disampaikan pada bagian lain tulisan ini, seorang petarung sekelas Herybertus Nabit, tidak akan mundur sebelum menang di sebuah kontestasi politik Pilkada.
Setelah kalah tipis di Pilkada 2015, selanjutnya Herybertus Nabit bertarung lagi di Pilkada 2020. Ini adalah Pilkada head to head ke dua di Kabupaten Manggarai. Dan lawan dari Herybertus Nabit bersama pasangannya adalah incumbent/petahana yang masih solid, yaitu paket Deno-Madur jilid II.
Ternyata di Pilkada 2020 itu, Herybertus Nabit menemukan metode kerja politiknya, dan metode itu dibangun bersama kemauan arus bawah. Hasil Pilkada-nya sangat spektakuler.
Kembali ke topik pembahasan seturut judul tulisan yaitu soal basis politik. Untuk Pilkada 2015 dan 2020 yaitu Pilkada head to head, masih dengan Cabup yang sama, basis politik dari keduanya adalah riil.
Adapun hasilnya seperti data di bawah ini:
A. Pilkada 2015.
- Kecamatan Cibal.
Pasangan DM 9.591 suara atau 72,78%; HeAd 3.587 suara atau 27,22%. - Kecamatan Cibal Barat. Pasangan DM 4.887 suara (69,74%); sedangkan HeAd 2.120 suara (30,26%).
Sementara untuk pak Hery Nabit: - Kecamtan Satar Mese.
DM 5.544 suara (37,1%),
HeAd 9.401 suara (62,9%). - Kecamatan Satar Mese Barat (saat belum ada kec. Satar Mese Utara).
DM meraih suara 4.185 (27,57%) sedangkan HeAd 10.997 suara (72,43%).
B. Pilkada 2020.
Bagaiamanakah peroleh suara dua orang Cabup di basis masing-masing ?.
- Kecamatan Satarmese : Deno-Madur 5.202, Hery-Heri 12.990. Prosentase suara Hery-Heri 71,4%.
- Kecamatan Satarmese Utara :
Deno-Madur 2.034, Hery-Heri 6.106. Atau 75% untuk suara Hery-Heri. - Kecamatan Satarmese Barat : Deno-Madur 2.935, Hery-Heri 7.720. Atau 75, 3% untuk suara Hery-Heri.
Kita lihat data di dua kecamatan yang menjadi basis petahana saat itu.
- Kecamatan Cibal : Deno-Madur 8.827, Hery-Heri 6.109; atau 59, 1% utk suara DM.
- Kecamatan Cibal Barat : Deno-Madur 4.612, Hery-Heri 3.589; atau 56,2% utk kemenangan DM.
Dalam kamus elektronik, basis politik adalah dukungan inti kandidat yang akan selalu mendukung mereka untuk jabatan terpilih.
Jika dilihat dari prosentase dukungan terhadap Herybertus Nabit pada dua kali Pilkada, maka kecamatan Satar Mese Raya adalah basis politiknya. Prosentase perolehan suara seorang Herybertus Nabit di Satar Mese Raya pd dua Pilkada sangat layak dikatakan bhw dia memiliki basis politik yang kuat dan akan menjadi modal utk Pilkada 2024 ini.
Lalu bagaimana denga Pilkada 2024 tahun ini?
Sebagaimana kita ketahui bahwa Pilkada Manggarai tahun 2024 ini diikuti oleh tiga pasangan calon (Paslon).