oleh

Harapan untuk Elit Katolik

Oleh: Florianus Jefrinus Dain

Tinggal di Nggalak, Reok Barat, Manggarai.

===================================

Setelah pelantikan DPR RI dan DPRD beberapa waktu yang lalu, masyarakat tentunya memiliki harapan besar akan perubahan dalam berbagai bidang kehidupan. Masyarakat berharap agar keterwakilan elit-elit itu mampu menyalurkan aspirasi demi kepentingan umum. Untuk itu, politik mesti didefinisikan sebagai ruang bersama dengan menempatkan masyarakat sebagai subjek politik. Ruang itu adalah dialektika di mana disusun gagasan, ide, dijalankan misi untuk mereka yang tidak direpesentasikan suaranya dalam rezim yang telah lewat. Melalui ruang inilah demos kembali menemukan eksistensinya dalam politik.

Hegemoni

Namun, belakangan ini, ruang bersama itu seringkali diisi oleh praktek “superioritas posisional” yang dipadukan dengan pendisiplinan cara berpikir masyarakat. Bagian terpenting dari “superioritas posisional” adalah hegemoni dan dominasi pengetahuan yang membentuk rasionalitas instrumental. Demos dilihat sebagai objek pendisiplinan. Pengetahuan itu diekstraksi dan didistribusikan untuk melumpuhkan kesadaran kirtis. Seringkali ditampilkan pendekatan-pendekatan epistemik terhadap masyarakat yang terpinggirkan. Hal ini mirip dengan cara kerja penjajah dalam membangun wacana dan hegemoni terhadap negara jajahan.

Komentar