Ia juga mengajak petani untuk memanfaatkan lahan pertanian yang ada, jangan sampai ada lahan yang dibiarkan bero (tidak ditanami).
Untuk lahan pertanian yang kesulitan air, dirinya siap membantu untuk melakukan pemboran yang terpenting lokasinya memiliki potensi sumber air bawah tanah.
Usaha tani kedelai sebagai perbenihan agar terus dikembangkan karena memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani.
Untuk mengatasi persoalan harga dan pangsa pasar, Julie Laiskodat, menghadirkan langsung Erick Teguh Herwinda sebagai offtaker atau pembeli ke kelompok tani Kedelai di Kajong yang siap membeli kedelai dengan harga Rp 8.500 per kilo gram (kg), harga tersebut langsung dari petani. Tetapi tidak menutup kemungkinan harga tersebut bisa berubah sampai Rp 9.000 per Kg.
Pada tahun 2022 bulan Agustus saja jelas, Julie Laiskodat, dari luas lahan 100 hektar, petani kedelai desa Kajong, meraup pendapatan mencapai Rp 1.887.000.000.
Angka tersebut, sambung Julie Laiskodat, berdasarkan hitungan luas lahan 1 hektar dapat menghasilkan 1,7 ton.
Yang terjual saat ini oleh kelompok tani kedelai desa kajong mencapai 60 persen, sedangkan sisanya 40 persen dijadikan untuk penangkar dengan harga Rp 15.000 per Kg, nantinya akan menyebar ke empat kecamatan di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Barat. [Gusty S.]