oleh

Gubernur VBL, NTT Memiliki Banyak Potensi Sebagai Penyumbang Kemakmuran Negara

“Dari laporan yang saya terima untuk pengembangan TJPS di Provinsi NTT pada tahun 2023 mendatang terdapat total luas lahan 400.017 Ha. Kalau kita bisa panen 3 Ton (3.000 Kg) per Ha dan dijual dengan Rp 4.000 per Kg maka didapatkan 4 Triliun rupiah dari 1 kali tanam dalam 100 hari. Ini merupakan  salah satu bentuk pertumbuhan ekonomi yang datang dari pertanian (komodirti jagung). Kita juga terus mendukung kelompok tani dengan modernisasi agar proses tanam dan panen menggunakan alat atau mesin sehingga lebih cepat dan efisien,” ungkap Gubernur.

Lebih lanjut Gubernur Viktor menjelaskan, potensi Pulau Sumba selain Pengembangan TJPS di Sumba Barat Daya juga ada potensi lain yaitu sektor pertanian Food Estate serta rencana pembangunan Energi Baru Terbarukan (Listrik Tenaga Surya)  di Kabupaten Sumba Tengah, dan pengembangan budidaya udang serta sapi di Kabupaten Sumba Timur.

“Pulau Sumba ini akan sangat berkembang pesat ke depan, selain TJPS  yang kita laksanakan kini kita juga apresiasi kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Bapak Presiden Joko Widodo yang mengintervensi Food Estate di Sumba Tengah dan ini menjadi sangat bermanfaat bagi pertanian di Sumba Tengah,” ungkapnya.

“Informasi yang kita dapatkaj juga bahwa melalui Studi yang dilakukan Universitas Gadjah Mada terkait potensi panas matahari di Sumba Tengah yang dapat menghasilkan daya listrik sebesar 2 giga watt yang membutuhkan lahan seluas 2.000 Ha. Dan untuk Kabupaten Sumba Timur akan kita bangun shrimp estate atau pengembangan udang dalam skala yang besar dan juga akan kita kembangkan breeding sapi di lahan seluas 6.500 Ha untuk mendukung produksi dan suplai daging sapi premium,” jelas Gubernur.

Gubernur Viktor menambahkan, dengan isu krisis pangan dan energi saat ini maka Provinsi NTT tentunya dapat mengatasi masalah tersebut dengan ketersiadaan potensi sektor pangan yang memadai dan juga energi baru terbarukan seperti panas matahari, angin, arus laut dan panas bumi.