Dia mengatakan saat ini banyak potensi yang dimiliki, tetapi butuh kerja sama semua pihak untuk mengelolanya. Kemajuan dan kesejahteraan tidak akan tercapai ketika kita berjalan sendiri – sendiri.
“Mari kita kerjakan potensi kekayaan kita. Banyak sekali potensi yang kita miliki. Tuhan itu senang dengan orang-orang yang kerja bersama. Kerja kolaborasi maka kita saling mengisi kekurangan untuk membawa masyarakat dan daerah NTT menuju kemajuan dan kesejahteraan,” ungkapnya.
“Kita harus kerjakan dengan baik potensi yang ada di sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata dan lainnya karena kita sangat berpeluang untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat NTT. Saya sangat senang karena saat ini banyak masyarakat kita yang sudah mulai meningkatkan ekonomi rumah tangga dan menyekolahkan anak dari hasil pengembangan tanaman kelor,” ungkapnya.
VBL juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penanganan stunting di provinsi NTT. Keberhasilan ini lanjutnya karena adanya kerja sama semua pihak, bertanggung jawab dan merasa memiliki NTT.
“Kita senang sekali karena saat ini berkat kerja kolaboratif kita, angka stunting provinsi NTT saat ini berada di 17,7%. Ini sudah turun jauh dari tahun 2018 lalu yang berada di angka 42%. Saya harapkan kita terus meningkatkan efektifitas kerja untuk hasil yang lebih baik,”ungkapnya.