“Mahasiswa pertanian itu harus cerdas bidang pertanian. Jangan hanya cerdas dalam isi kepala saja tetapi cerdas kerja di lahan dan ada hasilnya. Pertanian ini ilmu yg penting sekali karena terkait pangan dan sangat bermanfaat bagi peradaban dan kehidupan masyarakat,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut juga Gubernur meminta secara khusus kepada kelompok mahasiswa Undana dan Politani untuk mengelola lahan jagung masing-masing 1 Ha mulai dari penanaman hingga panen dengan didukung oleh Bank NTT.
“Saya minta masing-masing 1 Ha untuk Undana dan Politani. Nanti didukung dengan anggaran dari Bank NTT setelah panen kita kita bawa offtaker untuk beli. Kita usahakan juga hasilnya dikembangkan untuk menjadi bibit. Kerjakan juga dengan kemandirian serta didukung juga dengan mahasiswa dari Universitas Brawijaya,” jelas Gubernur.
Sementara itu Salah Satu Asisten Dosen Universitas Brawijaya Hendra Saputra menjelaskan sejauh ini Luas lahan yang dikerjakan seluas 0.5 Ha, menggunakan jenis benih berupa Galur murni dengan jumlah bibit 2 kg benih jantan, dan 8 kg benih betina. Pemupukan menggunakan 75 kg NPK dan 125 Kg Urea dan direncanakan panen 15 Desember 2022.
“Yang kita lakukan bersama dengan mahasiswa Undana, Politani dan juga masyarakat ini adalah salah satu bentuk transfer knowledge. Kita juga ketahui bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi tanaman jagung yaitu genetik dan lingkungan. Maka kita lakukan pilot plan adalah penangkaran jagung. Kita masih kerjakan dalam percobaan lahan 0,5 Ha. Ini proyeksi hasilnya bisa sampai 900 Kg bisa digunakan untuk bibit 50 Ha lahan.
Kita ingin agar Desa Ana Engge ini kita bisa lanjutkan menjadi tempat penghasil bibit jagung bagi Kabupaten Sumba Barat Daya,” papar Hendra.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky F. Koli, Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik Pius Rengka, Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Jusuf Lery Rupidara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Viktor Manek, Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan dr. Messerasi Ataupah, dan Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, dan Bupati Sumba Barat Daya dr. Kornelius Kodi Mete.
Laporan: Robert Warang