oleh

Gubernur NTT: Pariwisata NTT Butuh Orang Pintar dan Pekerja Keras

Gubernur berharap, kedua warisan budaya dan agama  yang amat langka tersebut  tidak hanya untuk kepentingan budaya dan agama, tapi punya dampak ekonomi.

“Alquran tua ini harus disimpan dalam suatu kotak besar, lalu dikunci dan hanya boleh dibuka satu kali satu tahun. Begitupun ikan dugong, boleh dipanggil hanya satu tahun sekali. Dengan itu nilai sakralnya semakin tinggi dan nilai ekonominya juga makin tinggi. Harus eksklusif,” jelas VBL.

Lebih lanjut, jelas  mantan ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu, Ia meminta pemerintah Kabupaten Alor harus menyiapkan diri sebagai tuan rumah yang hebat bagi para tamu. Pariwisata harus berguna bagi seluruh masyarakat.

“Ini yang dinamakan Community Based Tourism (CBT). CBT ini jadi model di NTT.  Saya harapkan seluruh rumah menyiapkan satu kamar yang bisa disiapkan sebagai penginapan. Sehingga pariwisata punya dampak untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelas Gubernur VBL.

“Hal ini  akan ciptakan ekonomi yang inklusif. Semua menikmati kue pariwisata, bukan hanya satu kelompok masyarakat tapi seluruh masyarakat,” jelas VBL.

Gubernur meminta agar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT dan Kabupaten Alor mendesain pariwisata yang inklusif. Bekerja sama dengan kalangan perbankan dan pihak swasta lainnya agar festival bisa mendatangkan keuntungan ekonomis.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan