Menurut Gubernur, bicara tentang masalah batas di dunia ini tidak akan pernah pas atau beres. “Seperti kita di Timor Leste. Dapur ada di Timor Leste dan ruang tamu ada di Indonesia. Sama seperti di Kalimantan Utara; dapur di Malaysia dan ruang tamu ada di Indonesia,” tandas Gubernur dan menambahkan
“Saya tidak mau rapat lama-lama. Karena sekarang ini saatnya kita kerja. Kalau rapatnya lama maka kita semua ini orang bodoh. Saya tidak ingin masuk dalam ketegori orang bodoh.”
Dijelaskan, kalau mengurus batas negara itu terkait dengan kedaulatan negara tetapi mengurus batas provinsi dan batas kabupaten yang masih di dalam wilayah NKRI tidak boleh lama-lama.
Komentar