Melalui pendekatan itu sebut, Bupati Hery Nabit, dalam dokumen perencanaan pembangunan di Kabupaten Manggarai, tidak menggunakan kata disabilitas (keterbatasan fisik) tetapi menggunakan kata difabilitas atau different ability (kemampuan yang berbeda).
“Melalui pendekatan itu, itulah yang kami tuangkan dalam visi ‘Manggarai yang Maju, Adil dan Berdaya Saing,” sebut Bupati Hery Nabit.
Ia berharap kedepannya makin banyak perhatian dari berbagai pihak apapun bentuknya untuk berbagi bersama anak-anak difabel.
“Kita berharap anak-anak ini pada waktunya akan bisa menjadi orang yang bisa menghidupi dirinya sendiri dan melepaskan ketergantungannya pada orang lain,” harap orang nomor satu di Kabupaten Manggarai ini.
Saat memberikan sambutannya, Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mengaku bangga bisa bertemu dan belajar banyak hal tentang kehidupan, bersama anak-anak yang hebat di SLB Karya Murni Ruteng maupun ODGJ di Panti Rehabilitasi Renceng Mose.