Pemerintah Provinsi melalui Karo Humas dan Protocol Setda NTT, menyatakan bahwa pemerintah siap menerima dan menampung 17 mahasiswa asal Timor Leste tersebut di rumah sakit jiwa Naimata.
Ary juga mempertanyakan korelasinya antara pasien yang terduga terkena virus corona, dengan menampungnya di rumah sakit jiwa. Padahal menurut Dia rumah sakit jiwa merupakan tempat merawat pasien yang sakit jiwa. Serta yang perlu dipertimbangkan jelas Ary adalah bagimana psikologi masyarakat sekitar naimata, yang menjadi tuan rumah penampungan 17 mahasiswa dari Cina tersebut.
“memang sebagai provinsi berbatasan langsung dengan negara Timor Leste tentu kita merasa prihatin atas kepastian kesehatan dari 17 mahasiswa asal Timor Leste tersebut, tetapi yang perlu diingat adalah dampak phisokolgi bagi warga naimata” imbuhnya.
Langkah yang perlu diambil oleh Pemprov NTT lanjut Ary adalah membantu melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat melalui kementrian kesehatan agar mengirim tenaga medis yang profesional dan obat anti virus corona, guna melindungi rakyat di negara tentangga Timor Leste dari penyebaran virus corona.
GMNI Cabang Kupang berharap setiap pengambilan keputusan Gubernur seharusnya mengedepankan asas manfaat dan dampaknya bagi masyarakat NTT khususnya kota Kupang , serta mempertimbangkan masukan dan saran dari semua stakeholder termasuk yang paling utama adalah elemen kesehatan, agar tidak terkesan dipaksakan.
Komentar