Generasi Sekolah Tanpa Tatap Muka

Hatimah (2016: 13) menyampaikan bahwa pendidikan adalah sebuah tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah, tetapi juga sekolah (guru) dan keluarga (orang tua). Peran serta orang tua dalam sistem pembelajaran ini tidak bisa dipungkiri. Orang tua baik ayah maupun ibu menjadi garda terdepan yang mengawal anak-anaknya tetap belajar dirumah masing-masing. Sebelum adanya situasi ini, tidak banyak waktu orang tua dalam membimbing anaknya, bahkan sampai orang tua hanya sekedar sebagai pemenuh materi saja.

Namun saat ini situasinya berubah, orang tua menjadi lebih banyak waktu dalam membimbing anaknya dan terjalin kedekatan emosional lebih dari sebelumnya.

Banyak orang tua yang berpendapat dengan berpartisipasi dalam pembelajaran daring ini dapat mempererat hubungannya dengan anaknya, serta secara langsung mereka berpartisipasi dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya.

Proses pembelajaran yang dilakukan di rumah menjadi hal yang sangat baik, karena hubungan keluarga lebih terlihat. Selain itu anak menjadi dekat dengan orang tua. Berbagai hal banyak dilakukan pada saat pembelajaran di rumah antara orang tua dan anak. Rasa tanggung jawab akan lebih terlihat, selalu memberikan motivasi juga sangat diperlukan. Karena pada saat pembelajaran di rumah anak mudah bosan, di sini orang tua dituntut sabar dan harus mampu mengondisikan proses pembelajaran.

Hal itu selaras dengan Zahrok (2018) bahwa keluarga berperan penting dalam menanamkan kebiasaan dan pola tingkah laku, serta menanamkan nilai, agama, dan moral sesuai dengan usia dan budaya di keluarganya.

Prestasi belajar dengan sistem belajar dari rumah lebih banyak ditentukan oleh peran orang tua. Untuk itu orang tua harus mampu memberikan perannya yang terbaik. Misalnya penjadwalan dalam belajar, menerapkan kedisiplinan yang lebih.