Persatuan bangsa Indonesia tidak bersifat etnik melainkan etis. Berangkat dari keprihatian diatas sebut Norben maka Forum Ormas Katolik Di Keuskupan Agung Jakarta memandang penting untuk menyampaikan sikap :
Pertama: Menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan banyaknya berita, video, foto atau konten hoax di media sosial yang sedemikian masif mengabarkan ujaran kebencian dan cenderung memancing terjadinya konflik horisontal sesama anak bangsa. Masyarakat kami minta agar lebih bijak menggunakan sosial media dan memfilter diri dengan memverifikasi segala hal sebelum ikut menyebarluaskan
Kedua: Meminta kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda untuk bersama-sama menciptakan iklim kesejukan dengan memberikan pendidikan politik kewarganegaraan kepada masyarakat. Pemikiran, ucapan dan tindakan para tokoh adalah panutan dan rujukan bagi masyarakat luas, maka harus lebih mengendalikan diri dan berhikmat menyampaikan sesuatu kepada masyarakat dengan tidak menyinggung soal sentimen suku, agama, dan ras tertentu
Ketiga: Mendukung penuh aparat keamanan dan penegak hukum untuk bertindak secara tegas dan profesional dalam menghadapi pelaku ujaran kebencian serta aktor intelektual atas kasus penyebaran ujaran kebencian bersentimen SARA yang berdampak pada aksi kekerasan.
Empat: Menyerukan kepada anak bangsa untuk tetap menjaga Pancasila, berjuang mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, dan setia pada komitmen Sumpah Pemuda 1928 demi persatuan dan kesatuan bangsa, serta untuk kemajuan Indonesia
Komentar