oleh

Energi Hijau Dari Tanah Nuca Lale 

Tanah yang digunakan untuk pembangunan proyek Geotermal sebutnya akan dibangun diatas “Tanah Milik Pribadi” pemilik lahan dan tidak keberatan.

Dalam catatan Penulis, Raimundus juga mengingatkan para organisasi masyarakat sipil maupun lembaga gereja, agar tidak gagal paham terkait warga mengaku mempertahankan tanah. Sementara yang punya hak atas tanah itu mendukung penuh rencana pemerintah pusat melakukan perluasan

Pengembangan Proyek Pembangunan PLTP Ulumbu Melalui Pendekatan Budaya

Warga Poco Leok menilai, PT. PLN (Persero) melalui PLN UIP Nusra, dalam rencana pengembangan proyek PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok, sangat menghargai budaya orang Manggarai, khususnya budaya lokal warga yang tinggal pada kawasan pengembangan proyek.

Dimulainya program pembangunan tersebut, PLN melakukan kegiatan “Tabe Gendang” atau sosialisasi secara adat kepada masyarakat sekitar lokasi pembangunan yang marupakan bagian dari tahapan prakonstruksi. Lokasi Tabe Gendang dilakukan di empat desa, yakni Desa Lungar, Desa Mocok, Desa Wewo dan Desa Golo Muntas, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggara.

Kegiatan sosialisasi kepada kepada masyarakat di sekitar lokasi pembangunan itu, merupakan bagian dari tahapan prakonstruksi pembangunan PLTP Ulumbu direncanakan memanfaatkan 7 area pengeboran, diantaranya 5 area sumur produksi dan 2 sumur reinjeksi.

Selain itu PLN juga selalu hadir dalam setiap upacara adat penting seperti ‘Penti’. Bagi masyarakat Manggarai, Penti merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena mampu melewati musim kerja yang lama dan menyambut musim kerja yang baru.

Pada 28 September 2023, belasan perwakilan PT PLN UIP Nusra menghadiri upacara adat Penti sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan para leluhur sekaligus memperat hubungan yang selaras dengan roh-roh nenek moyang Gendang Lale, sesama manusia, dan juga alam sekitar wilayah Poco Leok, khususnya lahan yang saat ini dijadikan sebagai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu.

Dalam ritual Penti, ratusan warga Gendang memenuhi setiap sudut Mbaru Gendang (rumah adat). Seluruh yang hadir tampak antusias. Perwakilan PT PLN (Persero) UIP Nusra disambut dengan upacara Tuak Curu dan Manuk Kapu sebagai salah satu rangkaian dari acara penyambutan bagi tamu dari luar gendang yang hadir.

Kepala Desa Gendang Lale, Laurensius Langgut, mengaku senang dengan kehadiran PT PLN UIP Nusra sebagai Ase Kae atau bagian dari keluarga besar Gendang Lale. Kehangatan dalam upacara tersebut sekaligus menjadi bentuk dukungan warga terhadap rencana pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok.

“Sudah 12 tahun Ulumbu beroperasi, kami di sini tidak merasakan dampak buruknya, yang kami rasakan selama 12 tahun ini malah manfaat baiknya bagi kami di Desa Wewo.” ucap Laurensius Langgut.

Karena bagian dari keluarga besar Gendang Lale, belasan orang perwakilan dari PT. PLN UIP Nusra, menghadiri upacara adat Penti, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan para leluhur serta pentingnya menjalin hubungan yang selaras, baik dengan roh-roh nenek moyang Gendang Lale, sesama manusia, dan juga dengan alam di sekitar wilayah Poco Leok, khususnya lahan yang saat ini dijadikan sebagai tempat pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulumbu.

Hingga saat ini, proses pengadaan tanah dan pembayaran ganti untung rencana pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok dan pengembangan PLTP Mataloko telah rampung dikerjakan. Sejak April 2023, PLTP Mataloko sudah masuk tahapan pengerjaan kontruksi.

Program TJSL PLN Tingkatkan Perekonomian Warga Poco Leok

Langkah PT PLN (Persero) melalui PLN UIP Nusra dalam menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s (Sustainable Development Goals) terus berlanjut.

Melalui budidaya tanaman Hortikultura dengan konsep Desa Berdaya yang digagas PLN sebagai bagian dari salah tujuan TJSL PLN yang tertuang juga dalam SDG’s dalam hal ini pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, PLN berupaya mendorong masyarakat desa Lungar, desa Mocok, dan desa Wewo melalui program Desa Berdaya untuk dapat tumbuh mencapai tujuan kesejahteraan bersama.

Untuk wilayah Poco Leok pada Kawasan pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok, sejak Agustus 2023 PLN telah mengolah lahan tidur diatas lahan seluas 3,6 hektar yang belasan tahun tidak dimanfaatkan jadi hamparan sayur yang berjejer tampak hijau. Kini PLN menyasar ke desa Wewo untuk budidaya tanaman Hortikultura.

Berbagai pujian datang dari masyarakat Poco Leok untuk PLN, karena dengan nyata hadir bersama masyarakat dukung budidaya tanaman hortikultura. Dalam menjalankan program ini PLN tak hanya bantu dalam pembukaan lahan baru untuk warga, namun mulai dari bantuan benih, akses jaringan air bersih, pemupukan, pendampingan dan bantu promosi hasil pertanian para petani ke sejumlah pasar di kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat (Labuan Bajo).

Kini para petani Poco Leok, merasakan dampak baik kehadiran PLN dengan kehadiran proyek perluasan pembangunan proyek PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok. Aksi nyata PLN dalam meningkatkan ekonomi para petani Poco Leok lewat program Desa Berdaya tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi angka pengangguran diwilayah tersebut.

Tulisan ini merupakan hasil liputan khusus dan telah ditayangkan dimedia SwaraNTT.Net, FokusNTT.com, Info1news.com dan Swara Net Tv (Youtube)