“PLN responnya cepat setelah diskusi di Jakarta beberapa bulan lalu. Tuhan telah kirim orang baik. Orang baik punya inisiatif karena langsung follow up. Kalau hanya inisiatif tanpa follow up itu bukan orang baik,” ucapnya.
Yang dibutuhkan saat kata Bupati Hery Nabit, kerja nyata dan tidak bicara besar, “tidak perlu kerja besar, kerja kecil tapi nyata dan bermanfaat bagi orang banyak”.
“Pelatihan konversi BBM ke listrik hari kerja kecil, namun 10 (sepuluh) tahun yang akan datang menjadi pekerjaan besar karena dampaknya semakin besar. Dampak yang besar karena melalui proses yang kecil seperti ini,” tegasnya.
Sebagai pemerintah jelas Bupati Hery Nabit menjembatani apa yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini, “Ya, kita harus apresiasi terhadap SMK Santo Aloisius Ruteng karena telah merespon baik program konversi BBM ke listrik,”.
Melalui pelatihan ini, 20 orang anak Manggarai telah memiliki skill baru dalam konversi kendaraan motor BBM ke motor listrik.
“20 orang ini akan menjadi pionir bagi anak-anak Manggarai dalam konversi kendaraan motor listrik,” ucap Bupati Hery Nabit.