Lebih lanjut jelas Politisi PDI Perjuangan ini, kalau dilihat dari sisi kepentingan politik jelang Pilkada 2024, pihaknya mengatakan tidak akan teken rencana Penlok tahap 2.
“Kalau dilihat dari sisi politik, saya pasti tidak akan dilanjutkan pada tahun politik ini, namun bukan itu tujuannya. Dan kalau hitung-hitungan secara politik pasti tidak lanjut project-nya karena biayanya terlalu mahal untuk saya seorang politisi jelang Pilkada,” tegas Hery Nabit.
Bicara kebutuhan energi listrik tegasnya lagi, tujuannya untuk kepentingan masyarakat Manggarai secara umum bukan untuk kepentingan saya secara pribadi sebagai bupati Manggarai.
“Walaupun mungkin tidak menguntungkan secara politik, tidak akan menjadi masalah buat saya. Tetapi niat baik saya, bagaimana melistriki seluruh wilayah di kabupaten Manggarai sampai merata ke wilayah perkampungan,” sebutnya.
Bupati Hery Nabit juga sentil soal sejumlah bakal calon bupati di kabupaten Manggarai yang rencananya akan bangun industri hasil pertanian, sementara kapasitas listrik dari PLTP Ulumbu saat ini tidak mencukupi.