“Kita ada inovasi produk juga, rencananya kami mau produksi sabun propolis untuk mengurangi limbah produksi,” ucap Arsan Hadi.
Sementara itu, pemilik UMKM binaan lain, Ridho Badri Aslam, melalui program PLN Peduli mengaku UMKM Kerupuk Telur Asin Mutiara Lombok miliknya kini telah melengkapi fasilitas produksi yang diperlukan, mulai dari mesin pengiris kerupuk, mesin pengemas, freezer pembeku adonan, hingga bahan produksi kemasan.
“Saat ini dalam sekali produksi dapat menghasilkan 100 kg kerupuk dengan potensi penjualan senilai Rp 10 Juta,” kata Ridho.
PT PLN (Persero) UIP Nusra terus aktif merangkul dan membimbing sejumlah UMKM binaan yang mencakup wilayah Nusa Tenggara untuk memenuhi kriteria UMKM naik kelas, yakni kenaikan omzet dan aset UMKM, sebagaimana diklasifikasikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlingdungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Di tahun ini, terdapat sejumlah UMKM binaan PT PLN (Persero) UIP Nusra yang telah naik kelas, di antaranya Abon Ikan Inaq Almah dan Sambal Khas Lombok, Telur Asin Bu Dewi, bubuk, kopi, dan ekstrak jahe merah Putri Mandalika, serta Madu Trigona Alam Makmur.
“Salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) UIP Nusra adalah mendorong kemampuan UMKM untuk dapat bersaing secara luas dan berkontribusi aktif dalam menggerakan roda perekonomian daerah,” ucap General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan.