oleh

Covid-19: Pertarungan Infeksi Virus dan Citra Pemerintah Kabupaten Manggarai

Pembagian tugas dalam penanganan Covid-19 perlu dipetakan dengan baik. Pemerintah pusat bertanggungjawab sejauh apa, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenpun juga demikian. Kebijakan apa yang bisa dilakukan sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

Anggaran Pemerintah perlu memprediksi besarnya biaya yang akan dikeluarkan dalam penanganan wabah Covid-19 yang sudah diperkirakan dan terperinci secara sistematis. Tujuannya adalah agar perencanaan dan pelaksanaan berjalan sebagaimana mestinya.

Kementerian Keuangan telah memberikan wewenang untuk Kegiatan Refocussing dan Realokasi Anggaran Kementerian / Lembaga dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19 yang terkandung dalam surat edaran Menteri Keuangan Nomor SE-6 / MK.02 / 2020 untuk tujuan mempercepat penanganan Covid-19. Pemerintah juga dapat menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) dan Anggaran Pengeluaran Daerah (BTT) untuk menangani status situasi khusus ini.

Programming dan Planning. Memformulasikan rencana yang sistematis dan logis untuk memudahkan dalam pemantauan dan pengecekan dari tahapan yang telah dilaksanakan untuk memudahkan dalam mengevaluasi program yang telah terlaksana dan belum terlaksana. Pemerintah bisa dengan mudah memantau peta sebaran Covid-19 di seluruh provinsi hingga desa, kecukupan alat dan kebutuhan kesehatan, kondisi tenaga medis, kondisi ekonomi masyarakat dan jumlah anggaran yang telah tersalurkan dan yang masih dibutuhkan.

Hari-hari ini ramai berkomentar di jagat maya pernyataan bupati Hery Nabit gagal ketika maju lagi untuk periode berikutnya bahwa bupati Hery Nabit menghancurkan manggarai. Benarkah demikian!, secara umum evaluasi kinerja pemerintahan baik dari pusat sampai kabupaten meliputi 2 aspek yaitu pengelolaan keuangan dan penyelenggaraan pemerintahan. Fakta dari pemberitaan yang ada sampai dengan tahun 2024 ini hasil evaluasi dua aspek tersebut Kabupaten Manggarai yang dipimpin oleh bupati Hery Nabit mendapatkan penilaian yang baik bahkan untuk aspek penyelenggaraan pemerintahan daerah menduduki peringkat 1 terbaik.

Lalu apa dasarnya ada yang bilang gagal? Hancur? apalagi kalau pernyataan itu dilontarkn oleh seorang mantan birokrat dan atau anggota Dewan. Hal ini berarti dia tidak dan atau gagal paham tentang mekanisme dan evaluasi kinerja pemerintahan daerah. Jika memahami soal itu, maka hasil evaluasi yang diraih oleh kabupaten Manggarai adalah merupakan sebuah prestasi. Kalau akhir ini ada yang mau coba-coba membuktikan kehancuran Manggarai dengan persoalan tidak dapat mentunaikan janji politik saat maju pada saat yang lalu; sepertinya itu sangat keliru, buktinya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah manggarai menduduki peringkat satu terbaik.

Untuk membuktikan Bupati Nabit gagal atau menghancurkan manggarai sangatlah sulit tidak bisa dikarang-karang secara subyetif dan ikut selera karena hasil penilaian resmi dari lembaga resmi yang berkompeten menunjukkan bahwa bupati Nabit berhasil dan punya prestasi. Jadi untuk bilang gagal sangat keliru sekali karena masa jabatan tidak pas 5 tahun.

Terkait dengan tagline TUNTASKAN dan Maju Lebih Cepat dalam perhelatan politik kepala daerah yang sedang sekarang memasuki tahap kampanye, cabup Hery Nabit pada setiap titik kampanye menjelaskan bahwa; Pemerintahan yang dipimpinnya tidak lengkap selama lima tahun, seharusnya berakir pada tahun 2025 namun karena kebijakan Nasional yaitu pada tahun 2024 terjadi pemilu kada serentak maka terjadi pengurangan 1 tahun kepemimpinannya.

Olehnya janji janji kampanye pada pemilu kada 2020 yang lalu belum ditunaikan semuanya, lagi pula selama dua tahun yaitu 2021 dan 2022 konsentrasi pemerintah pada penanganan covid19. Dengan demikian maka tidak ada program baru pada kepemimpinannya lima tahun kedepan kalau terpilih lagi selain tuntaskan apa yang telah dirancang pada periode pertama. Alhasilnya maka pembangunan di Manggarai pasti Maju Lebih Cepat atau dengan istilah prokem saat ini ” GASS “.

Selanjutnya mengakhiri tulisan ini, penulis mengutip Firman Tuhan yang tertulis dalam Amsal 11 : 2-4 “Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati. Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecu­rangan­nya. Pada hari kemurkaan harta tidak ber­guna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.”

Hikmat yang datang dari Tuhan akan menuntun kita dalam menjalani hidup dengan kesungguhan, mengerjakan se­suatu dengan petunjuk Tuhan dan me­ngasihi sesama manusia ciptaan Tuhan dengan sepenuh hati.