Ia juga merincikan penularan penyakit Hepatitis A dan B. Untuk penyakit Hepatitis A (HAV) jelas dr. Febi, dapat menular melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi feses dari pengidap.
Sedangkan untuk penularan penyakit Hepatitis B (HBV), lanjutnya umumnya menular melalui cairan tubuh dari pengidap, seperti cairan darah dan melalui hubungan seksual.
Penyakit Hepatitis B sebut dr. Febi, salah satu penyakit infeksi virus yang bisa terjadi pada bayi yang ditularkan oleh ibunya.
“Penyakit ini perlu dihindari, terutama pada bayi. Sebab, risiko untuk berkembang sangat besar menjadi infeksi kronis yang mengganggu seumur hidup,” jelas dr. Febi.
Oleh karena itu sambungnya, bayi yang terinfeksi perlu mendapatkan penanganan segera agar masalah yang serius dapat dihindari.
Sebagai penanggungjawab program Hepatitis Puskesmas La’o, Maya Human, mengatakan pihaknya bersama tim Hepatitis telah melakukan penelusuran factor resiko sebagai langkah awal kegiatan SEHAT DINI (Stop Hepatitis dengan Deteksi Dini) di sejumlah Pustu pada wilayah kerja Puskesmas La’o.