Ia menjelaskan 30 peserta pelatihan tersebut fokus pada konstruksi atap baja ringan sementara 40 peserta lainnya mengikuti pelatihan meubel.
Menurut Instruktur Baja Ringan, Petrus Kalvinto Ha’e, yang juga sebagai alumni BLK Compang Dalo, menjelaskan pelatihan tersebut penting dalam menghadapi persaingan kualitas, keahlian, serta produktivitas dalam penyerapan ketenagakerjaan.