Dalam sambutannya, Bupati Hery mengatakan kegiatan ini akan menjadi sangat penting dan strategis untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil, handal, dan mampu berdaya saing. Sebab salah satu faktor tingginya angka pengangguran di Manggarai menurutnya, adalah karena kurangnya orang yang memiliki keahlian atau keterampilan dan jiwa wirausaha.
“Inikan pelatihan dasar, tapi cukup menyeluruh karena sampai dengan perhitungan harga dan lainnya. Untuk semua usaha, kita berharap semuanya bisa berjalan, bahwa kemudian mereka bekerja sendiri atau bekerja pada usaha yang sudah ada itu kita serahkan kepada mekanisme yang terjadi di lapangan. Tapi kita berharap betul bahwa mereka ini menjadi tenaga yang pada gilirannya akan menjadi tenaga mahir, sehingga bisa menularkan keterampilan mereka kepada saudara-saudara yang lain,” katanya.
Pelatihan ini merupakan salah satu upaya Pemkab Manggarai untuk menekan angka pengangguran. Pasalnya pada tahun 2020 sebanyak 4.700 orang pengangguran di Manggarai. Bupati Hery menargetkan akan melatih 500 orang pada tahun 2022 mendatang, dengan berbagai jenis pelatihan keterampilan.
“Tadi kita berbicara ada 7 keterampilan yang tersedia, jadi cakupannya lebih luas. Sehingga data pengangguran yang sekitar 4.700 pada tahun 2020 setidaknya kita bisa turunkan sepertiganya pada tahun 2023. Dan 2024 bisa lebih baik lagi,” katanya.
“Akhir tahun kita cari anggarannya, kita lihat perjalanan dinas yang terlalu banyak, potong sedikit sekitar 20 atau 30 persen. Intinya tahun depan kita akan melatih 500 orang. Tinggal dibagi berdasarkan keahliannya,” tambahnya lagi.
Ia juga meminta kepada Pimpinan Perangkat Daerah agar menggunakan jasa orang yang sudah mengikuti pelatihan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
“Oleh karena itu saya sudah sampaikan kepada Kepala Bapelitbangda untuk dihubungkan teman-teman ini pada Pimpinan Perangkat Daerah yang mempunyai kegiatan di tahun mendatang, sehingga mereka bisa terserap di situ. Kalau ada pekerjaan kerangka baja ringan ataupun meubel, silakan hubungi mereka, itu tujuan kita melatih anak-anak kita,” katanya.
Bupati Hery juga mengingatkan Dinas PMKUT untuk mempermudah izin usaha bagi yang sudah mengikuti pelatihan.
“Karena sudah memiliki keterampilan dan peralatan kerja, jadi harus dilengkapi dengan surat izin usaha,” ujarnya.
Bupati Hery menambahkan, semua peserta yang telah mengikuti pelatihan akan dievaluasi tahunan oleh dinas terkait. “Tidak hanya yang dilatih sekarang tetapi juga untuk peserta yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya, itu tetap dimonitor setiap tahun,” ucapnya.
“Karena dari monitor itulah kita memperbaiki mekanisme pelatihan dan mengetahui cara meningkatkan program kegiatan yang kita lakukan. Intinya monitoring dan evaluasi terhadap yang sudah menerima pelatihan itu tetap dilakukan setiap tahun,” tutupnya.
Instruktur Bidang Baja Ringan, Petrus Kalvinto Ha’e, dalam sambutannya menjelaskan, pelatihan tersebut telah berlangsung selama 12 hari sejak 6 Desember sampai 18 Desember 2021.