Lebih lanjut Ketua yang juga adalah Jepala Dinas Pariwisata ini menjelaskan bahwa keanggotan KPN Beringin terdiri dari PNS yang berasal dari Perangkat Daerah maupun Kecamatan. Secara keseluruhan lanjutnya berjumlah 890 Anggota, sedangakan yang aktif sebanyak 768 lebih anggota. Yang tidak aktif kata Dia adalah anggota yang sudah memasuki masa pensiun.
“Total keanggotaan secara keseluruhan 890 orang tetapi angka anggota yang aktif hanya 768 orang dengan jumlah modal kurang lebih sampai saat ini berjumlah 9 Milyar 700 juta lebih,”ujarnya.
Maju mundurnya koperasi kata Dia tergantung bagaimana mengelola manajemen, dan juga kesadaran pengurus dan anggota untuk sama-sama bekerja demi tumbuh dan berkembangnya KPN Beringin.
“Harapannya dari koperasi ini adalah koperasi mantap dan sejahtera, itu cita-cita kita, tetapi sangat tergantung dari rasa tanggungjawab dari seluruh anggota, kami pengurus hanya menjalankan aturan apa yang menjadi kesepakatan anggota”, katanya.
Ditanya soal apakah manajemen KPN Beringin saat ini terbilang sehat Kadis Pariwisata ini menjelaskan, bahwa dilihat dari kondisi keuangan yang beredar saat ini sangat sehat.
Terkait dengan kredit macet yang terjadi saat ini, Dia berharap agar semua menunjukan tanggung jawabnya dan partisipasi aktifnya terhadap hal ini.
“Untuk kredit macet kita berharap agar selalu aktif dan menunjukan tanggung jawab dan niat baiknya sehingga KPB Beringin ke depan bisa berjalan dengan baik,”tutupnya.
Sementara Wabup Heri Ngabut dalam keterangan persnya mengatakan bahwa RAT merupakan evaluasi kinerja sebuah lembaga keuangan. Lebih lanjut Dia menjelaskan menggerakan atau mengoperasionalkan suatu koperasi ini, sebenarnya tidak hanya dipertaruhkan kepada pengurus sematasemata tetapi menjadi komitmen bersama para pengurus maupun para anggota.
“saya senang saja bahwa banyak pegawai yang merasa terbantu juga dengan kehadiran koperasi ini, dengan aset sampai saat ini ada sekitar sembilan miliar lebih, delapan miliar diantaranya dipinjamkan kepada para pegawai”, ungkap Wabup Heri Ngabut.
Untuk menilai sehat dan tidaknya sebuah koperasi lanjut Wabup Heri, bisa dilihat dari alur pergerakan uang, yaitu pinjaman-pinjaman yang ada.
“Disadari memang bahwa ada yang tersumbat, ada sedikit yang terhambat, tetapi kesempatan RAT kali ini mau mengevaluasi itu juga, dan pertaruhan tanggung jawab ini ada pada pengurus, ada pada para pengawas, supaya kinerja para pengurus semakin baik ke depan,setidak-tidaknya kalau pengembalian itu lancar maka, uang itu bisa dialirkan kepada teman-teman yang lain untuk dipinjam”, katanya.