“Baru kemudian tambahannya adalah matematika dan lain-lainnya,” lanjutnya.
Pada jenjang pendidikan menengah, menurut Presiden Jokowi, anak-anak harus mulai dikenalkan pada sikap-sikap membangun kerja sama. Selain itu, anak-anak juga harus dibekali agar memiliki daya kritis dan daya argumentasi yang baik.
“Pada tingkatan menengah berikutnya kita harus memberikan pilihan pada anak apakah ingin masuk ke kejuruan atau ingin masuk ke bidang-bidang keilmuan. Karena ke depan, emerging skills, emerging job itu akan berubah semuanya,” ungkapnya.
Kepala Negara mengidentifikasi, skill dan kemampuan yang dibutuhkan di masa kini dan masa yang akan datang sudah berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Jenis-jenis pekerjaan baru juga menurutnya akan banyak bermunculan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Contoh, kemungkinan yang namanya sopir itu bisa hilang nanti. Pekerjaan pengemudi itu bisa hilang karena akan muncul autonomous vehicle. Mobil ke mana-mana sendiri, enggak ada yang nyetir. Bus mau ke mana juga sendiri, enggak ada yang nyetir, semua sudah diprogram semuanya. Dan ini sudah ada, bukan akan. Hati-hati mengenai hal-hal seperti ini,” paparnya.
Komentar