“Saya akan minta BPOLBF untuk lalukan monitoring secara periode terhadap pelaksanaan kegiatan ini, dan dalam jangka pendek kita harapkan ini akan jadi pilot project untuk bisa di terapkan di tempat lain, tapi ingat dalam jangka panjang kita tidak mengharapkan banyak mesin lagi, yang kita harapkan adalah sudah tidak ada sampah lagi”. Ujar Vinsensius Jemadu.
Sementara itu Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menyampaikan apresiasinya kepada PT Astra Internasional atas sumbangan mesin pengelola plastik yang diberikan kepada warga Rt 12 Desa Gorontalo. Shana juga mengatakan akan mendukung dan mengawal pengelolaan sampah plastik di Desa Gorontalo dan berharap kegiatan ini akan dapat di impementasikan juga di 11 kabupaten wilayah Flores, Lembata Alor dan Bima.
“Kami akan siap dukung dan mengawal kegiatan pengelolan sampah plastik dan muda-mudahan ini dapat kami replikasikan di 11 Kabupaten wilayah Flores, Lembata, Alor dan Bima karena untuk penanganan sampah plastik kresek wilayah bahari khususnya laut itu tidak hanya menjadi kepentingan Labuan Bajo, Wilayah Floratama tetapi juga untuk Indonesia”. Ujar Shana Fatina.
CSR Manager PT. Astra Internasional, Wiyoko juga dalam sambutannya mengatakan bahwa permasalahan sampah plastik di Indonesia telah cukup lama menjadi konsen PT. Astra Internasional, terlebih khusus Labuan Bajo yang telah menjadi destinasi super prioritas Indonesia saat ini. Beliau berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan akan terus berkelanjutan.
“semoga apa yang kami lakukan bersama teman-teman dapat memberikan manfaat , dampak yg baik bagi kebersihan lingkungan, kesehatan masyarakat dan juga menjadi pendidikan bagi masyarakat yang ingin belajar mengolah sampah menjadi bahan bakar”.