Penggunaan android dalam ujian juga kata mereka mudah mengoreksi ketika terjadi kesalahan, sehingga lembaran tetap bersih dari coretan. Tetapi kalau menggunakan kertas atau manual sering terjadi kerusakan apabila terjadi koreksi.
“lebih gampang pa, karena tidak cape menulis, juga tidak cape bawa buku banyak dari rumah”, ujar Vebi.
“gampang kita mengetiknya, tidak cape-cape juga untuk menulis, dan hapusnya juga gampang, lembaran pekerjaan kita tetap bersih”, kata Rice.
Sementara itu Kepala Sekolah SDI Mbongos Irenius Wilfridus Lendra, S.Pd mengatakan, bahwa SDI Mbongos melaksanakan Ujian Sekolah tahun 2024 secara Online berbasis android adalah tahun yang kedua.
“ya ujian tahun 2024 ini adalah tahun yang kedua kita melaksanakan Ujian online berbasis android, kita mulai tahun 2023 yang lalu, semuanya berjalan dengan baik”, ujar Kepsek Wili.
Menyoal jaringan yang tersedia kata Kepsek Wili mengatakan persoalan jaringan dihadapi oleh semua sekolah, karena rata-rata sekolah menggunakan perangkat modem orbit, terkecuali yang ada di wilayah perkotaan menggunakan jaringan Wifi.
“kalau soal jaringan saya rasa bukan di SDI Mbongos saja, tetapi juga di alami oleh sekolah yang lain, terkecuali yang ada di wilayah perkotaan, itu pasti ada jaringan Wifi”, katanya.
Terkait pemadaman listrik pada hari kedua pelaksanaan Ujian Sekolah Kepsek Wili mengatakan saat itu pelaksanaan ujian sedikit kacau, sebab sekolah kata Dia tidak memiliki sumber listrik cadangan seperti genset.
“waktu pemadaman itu ujian sedikit tertunda, karena kita di sekolah tidak memiliki cadangan listrik seperti genset, untuk itu kedepannya kita akan berusaha sehingga sekoah bisa memiliki genset sendiri”,katanya.
Untuk itu Dia berharap dengan dilaksanakannya Ujian Sekolah berbasis android, para siswa selain mendapat predikat kelulusan yang baik juga memahami tekhnologi sebagai modal, menuju ke jenjang yang lebih tinggi. Sebab tuntutan saat ini kata Kepsek Wili, selain ilmu juga pemahaman tentang tekhnologi.