Sementara sepanjang kurang lebih belasan meter, saluran tersebut sudah ambrol dan pecah tidak beraturan. Diantara reruntuhan tembok tersebut sampah bertebaran dimana-mana.
Runtuhnya tembok ini diduga karena kerjanya asal-asalan sehingga tidak bisa menahan terjangan banjir selama musim penghujan. Padahal, program kegiatan ini baru selesai dikerjakan akhir tahun 2019 tapi kondisinya sudah hancur.