Orang tua perlu segera melakukan berbagai hal sebagai solusi agar remaja berhenti merokok,seperti memperhatikan pergaulan anaknya, memberi contoh atau teladan,edukasi tentang bahaya merokok,mencari informasi alasan anak merokok dan membimbing anak dengan lembut.
Perilaku merokok anak tidak bisa dilepaskan dari lingkungan sekitarnya. Terdapat korelasi yang kuat antara perilaku merokok anak dan perokok dewasa. Lembaga pendidikan, seperti sekolah bisa menjadi garda terdepan melindungi anak. Peraturan tentang larangan merokok di lingkungan sekolah, cenderung lebih dipatuhi baik oleh siswa maupun tenaga pendidik.
Sebagaimana diketahui, sekolah sebagai tempat proses belajar-mengajar telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 sebagai kawasan tanpa rokok.
Selain itu, pendekatan pencegahan perlu melibatkan kerjasama antara keluarga, sekolah,tokoh agama dan masyarakat. Orang tua memiliki peran penting dalam memberikan contoh positif dan mengedukasi anak-anak mereka tentang risiko merokok. Sekolah dapat menyelenggarakan program edukasi yang menginformasikan tentang bahaya merokok serta memberikan dukungan kepada remaja yang ingin berhenti merokok.
Bahaya merokok bagi remaja adalah isu serius yang memerlukan perhatian dan tindakan nyata. Pendidikan, edukasi, dan dukungan dalam mencegah dan menghentikan kebiasaan merokok adalah langkah-langkah kunci dalam menjaga generasi muda dari ancaman kesehatan yang disebabkan oleh rokok. Dengan kerjasama dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung bagi remaja untuk tumbuh dan berkembang tanpa ketergantungan pada rokok.