Anggota DPRD Manggarai, Bonifasius Burhanus, mendesak dinas peternakan harus segera melakukan investigasi terhadap aktifitas CV.Difani Jaya, kalau memang terbukti ada pelanggarannya harus cabut kontrak kerjasamanya. Dan perlu ditelusuri juga terkait Surat Keterangan Asal Usul Hewan (SKAUH) yang dikeluarkan oleh penjabat Desa Lemarang, Heribertus Jehali.
“Saya sering mendapatkan laporan pengiriman Sapi melalui jalur tikus wilayah Pantura di Reok Barat. Dinas peternakan harus selaras dengan tagline Perubahan yang digaungkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Manggarai,” tutupnya.
Sementara anggota DPRD Manggarai, Kosmas Banggut, menduga ada keterlibatan orang dalam pada kasus pengiriman Sapi melalui Pelabuhan Nanga Nae tujuan Bima, yang ditangkap anggota TNI Angkatan Laut (AL), Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Pasti ada orang dalam yang terlibat dalam kasus ini. Dinas peternakan Manggarai dan pihak Karentina wilayah Reo, tidak boleh kecolongan lagi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” Ungkapnya.
Terpisah warga desa Paralando, Beni Dio, mengatakan, pemerintah kabupaten Manggarai harus mengambil sikap terhadap pelaku bisnis pengiriman sapi ilegal melalui pelabuhan Nanga Na’e.
Lebih lanjut, Beni Dio, menjelaskan, ada dugaan keterlibatan anggota Kepolisian Air di Polres Manggarai, ikut terlibat dalam pengiriman sapi ilegal ke kabupaten Bima.
“Saya mengharapkan setiap aparat penegak hukum harus menjalankan tugas sesuai tupoksi dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat,” ungkapnya.
Beni Dio, minta Pemerintah Desa Paralando, agar selalu peka terhadap praktek ilegal di wilayahnya, karena sering terjadi pengiriman sapi ilegal melalui Nanga Na’e.