oleh

Alokasi Kuota Pengeluaran Ternak Minim, Pengusaha Ternak di Manggarai Ancam Mogok

Saat ditemui diruang kerjanya, pada 31 Januari 2022, Kabid Pengembangan SDM Pengolahan dan Pemasaran Hasil, Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai, Veronika R. Dwipanni, menjelaskan berdasarkan populasi ternak besar (Sapi, Kerbau dan Kuda) di Kabupaten Manggarai, diantaranya; populasi ternak Sapi: 26.303 ekor, populasi ternak Kerbau : 8.102 ekor dan populasi ternak Kuda: 189 ekor.

Dari data populasi tersebut, jelas Kabid Veronika R. Dwipanni, Dinas Peternakan Kabupaten telah membuat perhitungan secara teknis, maka potensi ternak yang dapat diantar Pulaukan diantaranya; Ternak Sapi (Potensi stok Sapi jantan 1.513 ekor dan Potensi stok Sapi jantan muda 1.508 ekor), Ternak Kerbau (Potensi stok Kerbau jantan 1.098 ekor dan Potensi stok Kerbau jantan muda 370 ekor) dan Ternak Kuda (Potensi stok Kuda jantan 25 ekor dan Potensi stok Kuda jantan muda 34 ekor).

“Total yang kami usulkan berdasarkan perhitungan supply demand diantaranya; Sapi Bali 3.021 ekor, Kerbau 1.464 ekor dan Kuda 34 ekor,” jelas Kabid Veronika R. Dwipanni

Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan keputusan Pemprov NTT, total alokasi ternak besar untuk Kabupaten Manggarai pada tahun 2022; Sapi 422 ekor, Kerbau 1.400 ekor dan Kuda 34 ekor.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Agribisnis, Dinas Peternakan NTT, Ferdi Juma, melalui sambungan telepon kepada SwaraNTT.Net, pada 3 Februari 2022, menjelaskan untuk penetapan kuota pengeluaran ternak telah melalui kajian berbasis supply demand (Permintaan dan Persediaan)

“Dasar penetapkan itu, tentu melalui kajia data berbasis supply demand sebelum melakukan penetapan,” terang Kabid Agribisnis, Dinas Peternakan Provinsi NTT

Ia juga menjelaskan, penentuan jumlah alokasi kuota penjualan tidak bisa ditentukan oleh permintaan pasar, tentu tetap mempertimbangkan populasi hewan ternak yang ada pada pengusaha ternak dan masyarakat itu sendiri.

“Bagaimana pun juga semangat kita untuk melakukan eksploitasi atau melakukan aktifitas usaha dibidang peternakan khususnya Sapi Bali, tentunya tetap memperhatikan potensi lestari,” ungkap Kabid Ferdi Juma

Kabid Ferdi Juma, juga menjelaskan, jangan sampai dengan semangat penjualan yang besar tetapi tidak memperhitungkan populasi lestari dengan upaya-upaya untuk penambahan angka-angka kelahiran pada hewan ternak. Paling tidak harus sama atau lebih banyak dari yang kita keluarkan.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan