Romo Bernad, mengungkapkan tanaman padi berumur 2 minggu miliknya serta masyarakat Desa Kajong lainnya rusak akibat diterjang banjir yang bercampur lumpur.
“Tanaman padi saya (Rm. Bernad, red) rusak dan bercampur dengan lumpur serta banyak tanaman padi yang hanyut terbawa oleh arus banjir. Besok Senin (7/2/2022), saya laporkan secara resmi kepada pemerintah Kecamatan,” tukas Pastor Paroki St. Immaculata Wae Kajong
Hingga hari ini, petani di Desa Kajong masih terus sibuk memperbaiki pematang sawah dan padi yang rusak. Mereka berharap gagal panen bisa ditanggulangi. Jika gagal panen padi kali ini bakal berimbas pada pendapatan karena sudah banyak modal yang di keluarkan. [Ahmad Yani ]