“Untuk kebutuhan kepada masyarakat yaitu tempat ibadah hari Minggu, sudah sepakati bersama dengan Romo Vikep, kepala desa dan perwakilan masyarakat untuk membangun kapela tahun ini,” tegasnya.
Pantauan media ini, sebagian besar atap, dinding, dan jendela di gedung tersebut jebol akibat terpaan angin kencang beberapa hari terakhir.
Untuk diketahui, gedung ini, selain dimanfaatkan untuk aktivitas belajar mengajar, juga dipakai oleh masyarakat setempat dijadikan sebagai kapela. Karenanya, dampak kerusakan gedung ini dirasakan oleh seluruh pelajar, guru, dan umat Stasi Jaong. [Gusty]