” kalau selama ini hasil produk hanya untuk kalangan sendiri saja, atau nasional saja kedepan semoga mendunia” katanya.
Dia juga berharap para pelaku kerajinan mencoba hal yang baru dengan mencoba fashion muslim. Kalau selama ini hanya kain dan baju saja yang ditenun, tetapi juga apa salahnya kalau saat ini mulai mencoba mendisain hijab muslim.
“selama ini kalau baju dan kain saja yang ditenun, coba mulai sekarang memulai berinovasi dengan mendisain busana muslim, seperti hijab dari hasil tenunan daerah, atau busana muslim lainnya” tutup AHP.
Sementara itu Bupati Manggari Herybertus Nabit, mengucapakan terima kasihnya kepada Komisi X DPR RI lebih khusus kepada Anggota DPR RI Andreas Hugo Parera (AHP) yang sudah mendatangkan narasumber yang berkompeten, juga kepada jajaran Kemenparekraf RI.
“Saya sampaikan terima kasih banyak kepada komis X DPR RI, lebih khusus kepada Bapak Andreas Hugo Parera, yang sudah mendatangkan narasumber yang berkompeten untuk hadir memberikan ilmunya kepada para peserta” kata Bupati Hery.
Lebih lanjut Dia mengatakan kegiatan ini juga sangat bermanfaat bagi para peserta. Sebab kata Bupati Hery, dunia Fesyen di Kabupaten Manggarai beberapa waktu belakangan sudah berkembang dengan baik dan sudah nampak.
“kita tau bahwa dunia fesyen belakangan di Kabupaten Manggarai sudah nampak, pemda prinsipnya selalu mendukung, besar kecil tidak jadi soal, yang penting kita memulai” ungkapnya.
Sama seperti AHP Bupati Hery juga meminta kepada seluruh pelaku Fesyen di Kabupaten Manggarai agar mencoba mendesain busana bernuansa muslim, yang memiliki corak kedaerahan.
“coba teman-teman pelaku fesyen mulailah mendesain busana bernuansa muslim. Jangan melihat agamanya, tetapi peluang pasarnya sangat besar, dan saya pikir ini yang mungkin bisa memberikan keuntungan besar bagi para pelakunya” ungkap Politisi PDI Perjuangan ini.
Untuk itu Dia berharap semoga dengan bimtek ini, para peserta bisa menerapkan ilmu yang mereka peroleh dengan berinovasi, sehingga dunia fesyen di Kabupaten Manggarai bisa berkembang dengan baik.