oleh

Walhi NTT Ajak Kita Berterima Kasih dan Meminta Maaf Pada Bumi

Kupang, SwaraNtt.Net – Saat ini kehidupan manusia di bumi sedang mengalami kepayahan yang luar biasa berhadapan dengan wabah covid 19. Semua kemajuan pembangunan manusia dan teknologi yang selama ini dibanggakan seperti raib ditelan deru covid 19. Para ilmuwan dan pemuka agama kebanyakan bersepakat bahwa virus ini hadir adalah harga yang harus dibayarkan akibat ulah manusia yang merusak tata kehidupan alam.

Demikian press release yang diterima SwaraNtt.Net dari Umbu Wulang, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI)  NTT Rabu, (15/04/2020).

“Manusia menghancurkan hutan, mencemari air, memproduksi sampah dan polusi secara berlebihan. Dosa ekologis, itulah istilah yang disampaikan oleh pemuka agama. Covid 19 memberikan pelajaran maha penting bagi kita betapa perlunya kita merawat kelestarian dan keseimbangan alam. Kita terlalu banyak mengambil atau menguasai alam, seolah olah kehidupan di bumi hanya milik manusia semata. Berbagai wabah yang muncul dalam berbagai kehidupan kita akhir akhir ini adalah, akibat dari cara hidup kita yang tidak menghargai alam” kata Umbu

Lebih lanjut Umbu mencontohkan wabah belalang masih terus merajalela akibat salah satu predatornya yaitu burung – burung banyak ditangkap dan diperjualbelikan. Demam berdarah, wabah ini juga salah satunya akibat banyak ikan pemakan jentik nyamuk telah mati sebagai dampak negatif dari pencemaran air. Banyak yang menggunakan pupuk kimia berlebihan di sawah dan penangkapan ikan menggunakan zat kimia di sungai – sungai.

“Bumi telah memberikan banyak kehidupan bagi kita. Saatnya juga kita berterimakasih kepada bumi atas segala sumber daya yang dimilikinya untuk kehidupan kita. Saatnya juga kita meminta maaf kepada bumi atas perlakuan kita yang curang dan tidak beradab kepada bumi. Kita harus melestarikan bumi kita sebagai tempat kehidupan bersama yang bermartabat” katanya.

Oleh karena itu kata Dia WALHI NTT mengajak publik untuk melakukan aktifitas yang ramah lingkungan untuk kedepannya. Khusus untuk menyambut hari Bumi yang jatuh pada 22 April, WALHI NTT mengajak publik untuk kegiatan peduli kelestarian dan cinta bumi. Ajakan ini untuk semua kalangan dan semua ragam profesi. Berikut ini jenis aktifitas yang diminta oleh WALHI NTT agar dapat dilakukan oleh publik.

Komentar