oleh

Tinggalah di Rumah, Dari Italia Untuk NTT

Valentinus Robi Lesak

Hingga pada saat ini kita terus dikejutkan dan ditakutkan dengan fakta mengenai kejamnya pandemi Covid-19 yang kini tersebar di mana-mana. Serangan pandemi ini begitu agresif dan amat berbahaya. Covid-19 ini selalu menelan korban dengan jumlah yang terus melambung tinggi. Italia adalah salah satu negara dengan korban yang paling banyak.

Pada kesempatan ini izinkanlah saya untuk men-sharing-kan pengalaman kelam dan duka yang dialami oleh masyarakat Italia akibat serangan virus corona. Seingatan saya, sejak 21 Februari 2020 virus corona mulai masuk dan menyebar di wilayah Italia. Dari waktu ke waktu serangan pandemi ini terus menyebar ke setiap wilayah di Italia. Setiap hari selalu ada informasi tentang berapa banyak orang yang meninggal, berapa banyak yang telah pulih dan berapa total orang yang terinfeksi. Catatan media online Italia corriere.it (Kamis, 26/03/2020 menyebutkan bahwa jumlah kasus Corona Virus di Italia sudah mencapai angka 80.539 kasus, 62.013 positif. Lalu ada 10. 361 yang sudah sembuh dan 8. 165 yang meninggal dunia.

Dengan melihat data di atas, mungkin pertanyaan yang hendak kita sampaikan adalah mengapa penyebaran virus corona di Italia begitu cepat sampai menelan korban jiwa begitu banyak? Ada beragam alasan tentunya. Tapi, saya ingin membagikan informasi sejauh yang saya tahu.

Ketika virus corona ini muncul di Italia, pada umumnya orang-orang beranggapan bahwa penyakit ini, sama dengan penyakit musiman lainnya seperti batuk, flu dan demam, yang notabene tidak terlalu “berbahaya.” Karena itu, dianggap “biasa-biasa saja.” Sehingga, mereka tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Akan tetapi beberapa waktu kemudian, jumlah kasusnya semakin bertambah, demikian pun angka kematian.

Dengan melihat kondisi makin darurat, maka tanggal 4 Maret 2020, Pemerintah Italia mengelurkan dekret lockdown untuk seluruh wilayah Italia, yang terhitung mulai 5 Maret sampai 3 April 2020. Namun, masa lockdown ini akan diperpanjang, jika serangan Covid-19 semakin brutal.

Dengan diterbitkannya surat keputusan ini maka seluruh aktivitas yang bersifat publik, untuk sementara waktu ditangguhkan. Sekolah misalnya ditutup. Selain itu, gereja, stadion, gimnasium, bar, hotel, restoran dan toko semuanya ditutup kecuali toko makanan dan farmasi. Pada saat yang sama juga semua masyarakat Italia dilarang untuk keluar dari rumah. Siapa yang hendak keluar dari rumah, harus atas alasan yang mendesak dan penting dengan membawa serta surat pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Italia.

Komentar