Ruteng, Swarantt.net – Niko Matheus Mansjur Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Manggarai, NTT meminta pihak Pertamina di Surabaya, Jawa Timur untuk segera melakukan kalibrasi tabung gas milik penjual Gas elpiji yang ada di Wilayah Kabupaten Manggarai
Permintaan itu sebagai bentuk tanggapan atas keluhan Warga yang merasa tidak puas dengan ukuran gas elpiji yang diduga tidak diisi penuh
“Untuk memastikan tabung gas yang dipakai oleh Masyarakat atau yang dijual oleh pemilik pangkalan dalam keadaan normal, pihak Pertamina di Surabaya segera lakukan kalibrasi” Ujar mantan anggota DPRD Kabupaten Manggarai itu saat di Temui di Ruteng pada Jumaat (8/11/2019)
Selain dilakukan Kalibrasi Mantan staf Pertamina itu juga meminta kepada penjual Gas elpiji untuk menyediakan timbangan dengan tujuan pembeli bisa memastikan berat gas elpiji sudah sesuai dengan ukuran tabung gas
“Kalau tabung gas 12 kilo gram, setelah diisi beratnya harus mencapai 27 kilo gram” tambahnya
Soal ada dugaan Gas Elpiji Oplosan Niko Mansjur enggan berkomentar banyak, sebab menurut Dia untuk memastikan adanya dugaan tersebut harus terlebih dahulu dilakukan penyelidikan dari pihak yang berwajib
“Saya tidak bisa mengandai-andai soal ada dugaan Gas Elpiji Oplosan sebelum ada penyelidikan dari pihak yang berwajib” tuturnya
Sebelumnya diberitakan Gas Elpiji yang dijual oleh Feldo Fernando seorang distributor dan pedagang elpiji di kota Ruteng dikeluhkan oleh warga. Pasalnya gas elpiji yang dijual oleh pemilik PT. Stefanus Unggul Mandiri itu diduga tidak terisi penuh meski dibeli dalam keadaan masih tersegel.
Dugaan tersebut bermula ketika Frangsiskus S. Maja seorang warga Lawir kecamatan Langke Rembong membeli gas elpiji yang dijual oleh Feldo Fernando itu
“Tiga hari yang lalu saya pergi beli gas (elpiji) di sana. Saya bawa ke rumah dan pasang, setelah terpasang jarum di regulator hanya sampai di angka enam. Tidak penuh jadi saya heran,” ungkap Frangsiskus kepada sejumlah Wartawan di Ruteng pada Kamis 07/11.
Melihat hal tersebut jelas Fransiskus, istrinya merasa heran dan sempat mempertanyakan tempat pembelian gas itu. Namun dirinya tidak mencurigai gas tersebut tak terisi penuh melainkan berfikir regulatornya yang rusak.
“Tapi pakai sampai dengan hari ini ( tiga hari pemakaian) tabung tersebut malah susut turun hampir setengah. Sementara kita pakai tabung ini biasa sampai tiga atau empat bulan. Apalagi saya dan istri pulang kerja baru masak,” Kata Fransiskus.
Selain Fransiskus Warga lain yang namanya enggan di mediakan mengungkapkan hal yang sama seperti yang dialami Fransiskus
“Saya juga pernah mengalami hal seperti itu, saya heran Gas Elpiji yang saya pakai ko tidak sampai sebulan, harusnya kan habisnya 3 sampai 5 bulan” Katanya
Menanggapi keluhan tersebut Feldo Ferdianto saat ditemui di Ruteng mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah benar, sebab Gas Elpiji yang dijualnya masih dalam keadaan tersegel
“Itu tidak mungkin, saya jual ini gas elpiji dalam keadaan tersegel” Ungkapnya
Menurut Dia jika ada pelanggan yang mengalami hal seperti demikian bisa saja dipengaruhi regulator yang rusak
“Terjadi seperti itu ada faktornya bisa saja karena regulatornya rusak” tegasnya
Seandainya ada Warga yang berpikir bahwa dirinya melakukan hal yang janggal dengan tujuan meraup keuntungan, Feldo menegaskan itu tidak benar, pasalnya gas elpiji yang dijualnya itu di isi di Pertamina yang di Surabaya, Jawa Timur
“Saya tidak mungkin melakukan hal begitu, ini elpiji isinya di Surabaya, dibawa pakai mobil Kontainer” tutupnya
Komentar