Ruteng,SwaraNTT.Net – Kementrian Desa,pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pembangunan daerah tertentu (Ditjen PDTu) bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai,Nusa Tenggara Timur akan gelar festival adat di Lapangan Motang Rua, Ruteng pada Rabu, 9 Oktober mendatang. kegiatan ini digelar untuk mengaktifkan kembali penguatan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat desa.
Kegiatan yang dalam agendanya akan dihadiri Sekretaris Jenderal Kemendes Anwar Sanusi serta rombongan dari Ditjen PDTu ini, mengusung tema Adat Budaya Membangun Perdamaian Indonesia.
Dalam festival ini akan digelar aneka kegiatan seperti penandatangan prasasti perdamaian oleh Kementrian Desa, Pemkab Manggarai , tokoh masyarakat, Kepolisian, serta perwakilan dari kepala-kepala Desa melalui APDESI. Kegiatan ini dalam pelakasanaannya akan di organisir Sunrise Camp Indonesia, Event Organizer yang berbasis di Ruteng.
Direktur Sunrisecamp Indonesia (SCI), Yohanes Efremi Ngabur melalui press release yang diterima SwaraNTT.net via pesan WhatsApp Jum’at (04/10) malam mengatakan, selain penandatanganan prasasti, dalam festival ini juga akan digelar Karnaval Budaya yang melibatkan komunitas lintas etnik dari seluruh Indonesia yang berdomisili di Manggarai. Selanjutnya juga akan digelar pementasan budaya dari berbagai etnik yang akan didominasi pementasan budaya Manggarai.
“Nanti akan kita mulai dengan karnval budaya dari berbagai paguyuban etnik, kebetulan kita mulai sore hari sekitar jam 3. Setelah karnval akan dilanjutkan dengan pementasan budaya dari berbagai etnik, sebagian besar dari Manggarai,”kata Ngabur.
“Akan ada juga mata acara narasi perdamaian yang isinya seruan untuk perdamaian, ini nanti akan dibuat dalam bentuk monolog,”ujarnya menambahkan.
Sebagai pamungkas acara, akan digelar api unggun yang digelar ditengah lapangan Motang Rua sebagai simbol persaudaraan dan perdamaian. Dalam festival ini, panitia juga menyiapkan tempat khusus untuk pelaku ekonomi kreatif dari berbagai komunitas seperti pengusaha kuliner serta ibu-ibu penenun di Manggarai.
Dia mengaku, persiapan kegiatan ini sudah hampir matang karena tim kerja sudah mulai menjalankan tugas.“Sudah hampir tuntas, teamwork sudah mulai jalankan tugas tinggal beberapa hal tekhnis yang akan kita rampung pada tiga hari terakhir jelang kegiatan ini,”jelasnya.
Dia berharap, kegiatan ini bisa disaksikan masyarakat umum di Manggarai khususnya di Kota Ruteng dan sekitarnya. Menurut dia, kegiatan ini bentuk penghargaan pemerintah terhadap keberadaan lembaga adat yang ada di Indonesia khususnya di Manggarai, oleh karena itu harus diapresiasi.[Admin/Silve]
Komentar