Ruteng, Swarantt.net – Yayasan Ayo Indonesia melaksanakan training public speaking untuk para kader posyandu menggandeng trainer dan fasilitator dari Yayasan Mariamoe Peduli.
Pada training ini peserta dibantu untuk belajar tentang teknik bicara didepan publik, dan yang paling menarik adalah bagaimana peserta dibantu untuk mengatasi hambatan psikologisnya untuk bicara di depan publik.
Jefrin Haryanto kepada wartawan di Ruteng, Senin 3 Juni 2019 menjelaskan bahwa yang sering dilupakan dalam pembelajaran tentang publik speaking untuk pemula seperti kader adalah bagaimana mereka mengalahkan ketakutannya sendiri dan menyingkirkan hambatan psikologis pada diri sendiri.
Psikolog dan Praktisi komunikasi publik alumnus Universitas Gadjah Mada ini, menerangkan bahwa training yang dikembangkan oleh YMP (Yayasan Mariamoe Peduli) pendekatan dan strateginya sangat psikologis.
“Aspek psikologis peserta dan kebutuhan psikologis yang diterjemahkan dengan baik dalam metode training kami” Unarnya
“Membuat training yang kami buat selalu menarik dan mendapat respon yang sangat positif dari klien-klien kami, Tambah Jefry”
Pemateri lain yang terlibat dalam training ini diantaranya Albina Redempta (Trainer dan Praktisi Psikologi), menjelaskan tentang pentingnya mengembalikan model komunikasi publik kita kepada konteks lokalnya, baik bahasa, metode maupun sarana dan prasarananya.
“Jangan memaksa para kader untuk mengadopsi gaya atau teknik bicara dari luar. Masyarakat kita memiliki kekayaan dan kebisaanya sendiri. Potensi ini saja yang didorong dengan merapikan tekniknya saja” tutur Albina Redempta
Pemateri lain Tira Bilo (Trainer dan Praktisi Psikologi), menjelaskan perubahan dan perluasan fungsi kader sebagai konselor yang baik dan bagaiamana komunikasinpersiasif atau seni merayu pendengar itu diterapkan.
“Kader harus rutin dan pandai melihat momentum sosial untuk dimanfaatkan sebagai ruang untuk membagj kebaikan tentang kesehatan” jelasnya
“Banyak sekali kesempatan yang bisa dipakai, misalnya pada saat arisan, pada saat santai2 disore hari, pada saat ada perkumpulan keluarga dan lain-lain” Tambahnya
Dia juga menerangkan Kunjungan rumah juga harus dijadwalkan, tentu dengan teknik dan cara yang membuat sasaran nyaman. (Admin/Hery Salus)
Komentar